Rabu, 22 Mei 2024

* SENTUH OTAK *

 " Tak bisa dipungkiri hakekat dari seluruh hidup manusia adalah merindukan sebuah bentuk kehidupan yang akan dapat mendamai sejahterakan kehidupan dirinya, masyrakat dan rakyatnya, namun manusia terkadang lupa bahwa sesuatu itu seharusnya hadir dan timbul dimulai dari bentuk rasa kritis kita terhadap sebuah kehidupan yang dijalaninya dan juga seharusnya kita tahu bahwa bila kita dapat memahami suatu konsep yang berasal dari kitab suci di dari setiap ayat-ayat-NYA, maka sudah pasti jalan kehidupan yang bertujuan untuk mendamai dan mensejahterakan itu, cepat atau lambat akan dapat terwujud dengan pasti bukan hanya sebatas atas dasar dari perasangkaan kita saja ( QS Al AN'AM 6/116 ). 

Namun semua itu dibutuhkan yang namanya sebuah alat pendukung agar suatu proses dalam mencapai suatu tujuan itu berjalan sesuai dengan harapan kita, dan oleh karenanya maka fungsikanlah tiga sarana yang diberikan oleh Sang Pencipta, karena sebenarnya itulah alat bantu yang mendukung dari suatu proses dalam menggapai suatu kehidupan yang dapat mendamai sejahterakan ( Al ISRA' 17/36 ) dan oleh karena itu perlu juga diketahui bahwa hawa nafsu itu akan terus selalu tarik menarik didalam menyesuaikan diri dari tanggapan dan pemahaman sebuah ilmu, maka disitulah nilai dari suatu karakter diri kita yang akan terbentuk menjadi sebuah bentuk prilaku. 

Didalam qalbu manusia ada unsur nafsu yang bekerja dalam mekanisme berpikir, ketika manusia belum mendapatkan dan memahami Ruhul qudus/Wahyu, pastilah nafsul ammarah akan mendominasi pada dirinya, sebab Nafsu adalah daya hidup yang ada dalam diri setiap insan masnuia, nafsu berpengaruh terhadap perkembangan organ biologis manusia, yang memiliki keinginan sendiri dan sifatnya selalu ingin dipenuhi kebutuhannya, karena nafsu yang demikian itu dia mampu mempengaruhi pemikiran dan kesadaran manusia untuk memenuhi keinginannya, contoh ketika nafs ini ingin makan muncul maka manusia akan berusaha untuk mencari makan dan jika yang muncul adalah keinginan seksualnya ia pun akan mendorong untuk mencari cara agar dapat menemukan pasangan seksualnya. 

Ada Delapan faktor hubbusy syahwat yang mendominasi nafsu yang ada pada diri manusia yang selalu cenderung untuk minta dipenuhi segala keinginannya, tanpa memperdulikan tata aturan atau norma sosial yang seharusnya dipenuhi, Unsur hubbusy syahwat itulah yang mempengaruhi prilaku dalam diri manusia sehingga ia terjebak pada perbuatan jahat ( su ) Ketika, pada saat qalbu manusia didominasi oleh hubbusy syahwatnya maka nilai kemanusiaanya tersebut akan berubah menjadi bentuk sebuah kharakter setan atau iblis ( Ali' Imran 3/14 ) Sebagaimana firman Allah dalam surah Yusuf ( 12/53 ) sekelas rasul sekalipun tetap memiliki nafsu, ingat seorang rasulpun tidak terbebas dari dorongan nafsu yang ada didalam dirinya, karena secara darah daging iapun manusia biasa sama seperti manusia lainnya.

Ditegaskan pula bahwa nafsu itu selalu mengajak dan memerintah manusia menuju kepada jalan keburukan. Manusia yang hidup dibawah kuasa nafs pasti akan membawa kepada keburukan, oleh karena itu semua kerusakan yang terjadi dimuka bumi ini semua sumbernya dari nafsu yang tidak terkendali ( nafsul ammarah ) Jadi istilah nafsu sesungguhnya terdiri dari naf dan su. Namun demikian nafsu ammarah tersebut akan dapat berubah menjadi pendorong kepada hal yang positif (kebaikan) manakala ia sudah mendapat Rahmat dari Sang Pencipta, karena yang mampu mengendalikan hanyalah firman-firman Allah atau yang disebut dengan Wahyu. Dengan kata lain ketika manusia tidak memiliki kekuatan firman atau Wahyu dalam kesadaran qalbunya ia akan menjadi manusia perusak. Dengan demikian agar kita selamat dan berada pada jalan hidup kebenaran ( shirayal Mustaqim ) dan sampai pada tujuan akhirnya, maka mau tak mau kita harus memperkuat Ruhul qudus atau firman Allah kedalam kesadaran qalbu kita baik dalam memahami maupun hapalannya sehingga firman Allah itulah yang akan mengisi kesadaran gerak hidup bagaikan seorang malaikat bagi kita atau dalam istilah Qur'an disebut dengan nafsul Muthmainah, nafsu yang sudah dikendalikan oleh Ruhul qudus. ( Qaf 50/16 ). 

 By: Sang Pembawa Ager (Zimran)

Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...