Jumat, 26 Juli 2024

Membongkar Kosa Kata Terhebat Yaitu "MAU"

Dunia beserta isinya termasuk manusia diciptakan didalamnya karena Allah Sang Tuan Semesta Alam 'mau' di kenal mahluk-Nya. Kata sesederhana inilah yang kemudian menampilkan segala kemegahan sejarah peradaban bumi sebagai bagian kecil dari peradaban alam semesta.

Perkembangan peradaban manusia tentu saja juga di mulai dari kata-kata 'mau'. Mau belajar, mau berlatih dan yang pasti mau memulai sesuatu sehingga dapat mencapai sebuah tingkat kehidupan yang terus berproses menjadi lebih baik. Tiga huruf, yang terbukti menjadikan manusia dapat berkembang dan bertahan hingga saat ini.

Tidakkah anda penasaran dengan 'rahasia" kualitas hebat tiga huruf yang merangkai kosa kata 'mau', yang dengan sumbangsih tiga huruf itu maka tercipta segala apapun yang kita nikmati di kehidupan kita hari ini?

Jika anda cukup penasaran, maukah kita memohon pertolongan Allah untuk membuka rahasia hebat ini, jika mau dan harus mau kerena kita sedang  membahas kosa kata mau (hehehe), mari kita lihat satu ayat di dalam Alquran sebagai landasan berfikir kita untuk membongkar rahasia kehebatannya. Satu ayat tersebut adalah QS.16/78 (Al Kahfi ayat 78) yang artinya:

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, agar kamu bersyukur".

Pertanyaannya, ada pesan apa dari ayat ini dan apa hubungan kosa kata 'mau' dengan ayat ini. Ayat ini menjelaskan bahwa kunci berkembangnya manusia yang dikeluarkan dari perut ibu kita tidak mengetahui sesuatu pun adalah diberikannya kepada kita tiga sarana untuk berkembang yaitu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, dan agar kita memfungsikan tiga sarana itu dengan maksimal.

Ok, kalau begitu sejenak saja kita 'mau', maka segala  apapun pasti bisa terwujud dengan modal tiga sarana yang sudah Allah berikan, itulah pesan dari ayat ini.

Kemudian hubungan ayat ini dengan kosa kata 'MAU' adalah sebagai berikut:

M adalah 'mata' yakni sarana penglihatan sebagai salah satu indra dari tiga sarana tersebut yang akan berfungsi ketika adanya sebuah sinar (cahaya).

A adalah 'akal' atau biasa diterjemahkan sebagai 'hati nurani', yang akan berfungsi ketika mendapat informasi baik dari penglihatan maupun pendengaran untuk di proses menjadi sebuah pengetahuan.

Demikianlah hubungan antara kosa kata 'MAU" dengan ayat tersebut di atas, meskipun huruf A yang dapat diaplikasikan sebagai awal dari Akal, mungkin dapat dikatakan sebagai 'cocoklogi' dari hati nurani, namun penulis memiliki dasar alasan untuk hal itu. Coba kita buka QS.7/179 (Al A'raf ayat 179 yang artinya:

Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati(qolbu/akal), tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), wa Akhirul ayah...

Jadi saya rasa tidak salah juga kan, ketika penulis mengartikan "hati/hati nurani' sebagai akal karena memiliki maksud dari fungsi yang sama yaitu berfungsi sebagai indra atau sarana untuk 'memahami' atau berfikir.

Oya, kalau hati yang dimaksud sebenarnya liverya silahkan cari sendiri aja ya apa fungsinya? tapi setau saya hati itu berfungsi sebenarnya sebagai salahsatu organ dalam bagian dari organ dalam tubuh sebagai sarana untuk menyaring racun didalam tubuh.

Semoga anda sudah dapat melihat hubungan kosa kata 'MAU' dengan ayat-ayat di atas kan? kalau belum? dan belum lengkap semua huruf yang mewakili dari kata 'MAU' ya, kurang huruf U bukan?

Baiklah mari kita lengkapi...;

Jika M adalah mata yang mewakili penglihatan dan A adalah akal untuk berfikir (memahami) maka satu lagi sarana yang lain yang Allah berikan untuk manusia dapat berkembang adalah pendengaran, jadi U adalah huruf yang mewakili pendengaran.

Wah, penjelasannya tidak memuaskan ya jika hanya menyebutkan U sebagai yang mewakili pendengaran tetapi tidak menyebutkan U itu apa? Mari kita selesaikan...

U adalah udara, zat gas yang mutlak ada untuk hidup manusia, sebagaimana kita ketahui fungsi udara adalah juga untuk merambat kan bunyi. Di ruang hampa udara seperti di luar angkasa atau ruangan kedap udara kita tidak dapat mendengar suara.

Jika dua huruf yang lain yaitu M dan A merujuk kepada organnya (mata dan akal/otak) maka huruf  U merujuk kepada syarat dapat berfungsinya organ tersebut yaitu telinga/pendengaran dapat berfungsi jika ada 'udara', artinya 'MAU' adalah tanda bahwa anda 'hidup'.

Pada akhirnya anda dapat menjadi apapun dalam hidup dan kehidupan ini ketika anda mampu memfungsikan tiga sarana yang Allah berikan ini dengan semaksimal mungkin kepada setiap individu dari kita masing-masing, 

Jadi apakah sekarang anda telah memahami makna dari kata MAU? 

Segala Puji Bagi Allah, Tuan Semesta Alam Yang Maha Pengasih Dan Penyayang

Penulis, 

Condet 24 Juli 2024

GAD (Gavra Arfaiz Danadyaksa)


Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...