Sabtu, 20 Juli 2024

ANTARA MANUSIA DAN ALAM SEMESTA

Zanniyun Amanniyun itu sebuah pola pemikiran yang terjadi dari orang-orang kebanyakan saat ini, itu sudah terlihat dan terbukti maka, janganlah melihat hanya dari sisi ruang lingkup yang kecil saja, tapi cobalah lebih luas lagi dalam memandang sebuah seni kehidupan didunia ini, mungkin saja bacaan kita salah, dan mengira bahwa kehidupan didunia saat ini dalam keadaan baik-baik saja, lepaskan, karena semua itu adalah merupakan doktrin yang telah terbentuk, karena bila kita melihat secara jauh lebih luas lagi (global), banyak sudah kejadian demi kejadian atau peristiwa-peristiwa didunia ini yang membuat bulu kuduk kita bergidik, coba lihat segala bentuk kekerasan yang berujung pada prilaku kriminalitas, seperti perampokan, perkosaan, tawuran, pembunuhan, pembakaran itu bisa dan terjadi dimana-mana,  dan juga bencana alam yang menyertainya seperti tanah longsor, banjir, gempa bumi dan perang antar bangsapun telah terjadi, itu mengisyaratkan sekaligus membatalkan bahwa seolah-olah dunia ini dalam keadaan baik-baik saja, bandingkanlah dan lihatlah Alam Semesta, semua itu merupakan wujud dari ayat-ayat Allah, karena segala kehidupan di Alam Semesta ini semua serba teratur dan terukur sesuai dengan maqadir yang diundangkan kepada makhluk-NYA dari Sang Pencipta, karena semuanya saling mendamai sekaligus mensejahterakan, tidak ada yang tidak berkerja  dan semua berada dalam keteraturan dan tidak ada yang batil ( tafawud ) jadi bagaimanakah mestinya bila kehidupan sosial manusia ini bila melihat dan mencontoh apa yang telah Tuhan gambarkan pada alam semesta sebagai pola kehidupan yang fitrah seperti kehidupan pada Alam Semesta yang selalu saling mendamai sejahterakan? 

Karena kita adalah merupakan dari sebaik-baik makhluk ciptaan_NYA ( ahsanu ta'win ) seharusnya sadar bahwa potensi yang dimiliki dari setiap diri manusia yaitu ( qalbu ) tempat jalur masuknya segala informasi ilmu, seharusnya selalu difungsikan atau dihidupkan dengan proses tafakur dimalam-malam yang hening, itu merupakan kunci dari dalam menapaki sebuah proses kehidupan yang semua manusia inginkan yaitu kehidupan yang Damai Sejahtera, untuk kembalilah kepada kehidupan yang fitrah dari Sang Pencipta itu merupakan keniscahayaan dan keharusan bagi setiap makhluk-Nya, karena Alam semesta adalah bentuk contoh yang kongkrit dan nyata dari kehidupan yang selalu saling mendamai sejahterakan. ( Qs ali'imran 3/83 ) Bukankah kita juga selalu merindukan kehidupan yang demikian dan itu pasti tidak akan ada yang memungkirinya, sebab hanya orang-orang yang bodohlah yang bisa membatalkan prinsip kehidupan yang indah itu. Entah itu ironi atau lucunya dunia ini jika kita melihat dalam menapak tilasi perjalanan kehidupan dari makhluk yang dinamakan manusia, karena segala keinginan dan tindakannya ternyata tidak sejalan dan selaras dengan aplikasi dari tujuan yang sebenarnya diingikan oleh Sang Pencipta atas dirinya.

Miris memang dan itu sudah menjadi sebuah kenyataan yang terjadi pada kehidupan dari setiap insan yang namanya disebut sebagai manusia.


By: Zimran A.E.

Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...