Minggu, 11 Agustus 2024

PRODUK LANGIT

 

Istilah akan datangnya Sang  Mediator Tu(h)an Semesta Alam itu masih sangatlah asing terdengar ditelinga khalayak ramai dari kalangan masyarakat umum, karena pada dasarnya telah banyak dari setiap masyarakat itu sudah menutup mengenai sebuah berita atau kabar tentang akan hadir dan datangnya seorang Rasul atau Pembawa Risallah Sang Pencipta pada setiap zamannya, karena dogma kebanyakan diantara mereka telah   menganggap bahwa sudah tidak ada lagi seorang utusan (nabi) setelah  Muhammad saw ( karena telah diyakini sebagai khataman nabiyin ), padahal sangatlah jelas, kalau kita mau berproses dan berpikir, merenung serta mengkaji dari sebuah isi petunjuk yang ada didalam kitab suci-NYA, bahwa banyak dari ayat-ayat-NYA mengisyatkan bahwa sesuatu itu tidak ada yang abadi alias fana, semuanya diberikan waktu untuk mendapatkan sebuah kesempatan yabg dikatakan sebagai silih berganti seperti halnya peradaban, ada hidup dan mati, ada siang dan malam, ada hak dan batil. ( Qs an nahl 16/36).

Sebenarnya mudah saja  untuk dapat dipahami semua itu hanya dengan berfikir  jernihlah semua itu akan terjawab mengapa ada Nuh, ada Ibrahim, mengapa ada musa ada Isa al masih, padahal semua para Pembawa Risallah itu tugas dan fungsinya adalah  sama, yaitu meninggikan Kalimatillah untuk mentauhidkan ALLAH sebagai sebuah aturan Hidup, untuk dibumikan kepada seluruh umatnya dalam tujuan agar supaya seluruh umat itu tidak salah jalan dalam meniti kehidupan shiratal mustaqiem yang pastinya akan mendamai dan sejahtera kehidupannya yang juga sejatinya banyak dicari dan dicita-citakan seluruh dari setiap yang namanya manusia. (Qs al jum'ah 62/2).
Tercatat sudah sekitar seribu empat ratus tahun yang lalu, seharusnya doktrin itu sudah lenyap, karena pada saat itu sejarah kejayaan muhammad saw sudah runtuh pada abad 1324 m dengan datangnya bala tentara Raja Zhengis Khan dari mongolia dan telah berhasil menghancurkan sekaligus meruntuhkan kekhilafahan Raja Abasyinia muktasinbillah, itu merupakan sebuah pertanda  bahwa peradaban langit ( Nur ) itu sudah hancur dan akan berganti menjadi peradaban bumi cara berfikir dengan mengedepankan sudut pandang dan ide menurut keinginan dan kehendak penciptanya (Zhulumat).

By: ZIMRAN A E .

Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...