Senin, 28 April 2025

Al-Quran sebagai Hadist Perkataan Terbaik

 

Al-Quran sebagai Hadist Perkataan Terbaik

            Allah berkata-kata dalam bahasa Al-Quran yang sangat indah. Perkataan dalam bahasa Arab diartikan dengan hadist. Perkataan paling baik dan sempurna adalah perkataan Allah atau Al-Quran. Perkataan paling buruk adalah perkataan manusia yang ingin memadamkan cahaya Allah. Di dunia ini ada dua perkataan atau dua model hadist, yaitu hadist Allah dan hadist manusia. Hadist atau perkataan yang harus diikuti oleh manusia beriman adalah hadist dari Allah Tuan Semesta Alam yang dituangkan dalam ayat-ayat di dalam mushaf Al-Quran. Pernyataan bahwa hadist terbaik adalah hadist Allah dinyatakan dalam Al-Quran dibawah ini.

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya. (QS. Az-Zumar (39): 23)

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan (nya) daripada Allah. (QS. An-Nisaa (4): 87)

            Allah menggaransi dan menjamin bahwa perkataan (hadist) paling baik benar adalah perkataan atau pernyataan dari Allah. Hadist Allah bertujuan untuk memberi petunjuk jalan kebenaran kepada manusia, sementara hadist atau perkataan manusia ingin menyesatkan manusia. Manusia pada hari ini dihadapkan oleh dua pilihan, yakni mengikuti hadist Allah atau hadist-hadist buatan manusia. Hadist Allah bersifat asli dan tidak terbantahkan secara ilmiah, sementara hadist manusia bersifat kepalsuan dan mudah ditumbangkan oleh teori manusia lainnya. Informasi bahwa hadist manusia ini bertujuan untuk menyesatkan manusia kepada jalan kebinasaan dinyatakan dalam firman Allah berikut ini.

Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. (QS. Lukman (31): 6)

Mereka ingin hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. (QS. Ash-Shaff (61): 8)

Al-Quran sebagai Tafsir Penjelasan Terbaik

Al-Quran memiliki keajaiban bisa menafsirkan dirinya sendiri. Tiap-tiap ayat Al-Quran berhubungan atau kohenren dengan ayat lain di dalam surat lainnya. Satu ayat dengan ayat lainnya saling menjelaskan atau manafsirkan dirinya sendiri (ayatin mubayinatin). Al-Quran tidak membutuhkan penafsiran atau interpretasi manusia yang akan berujung pada perdebatan dan perpecahan umat manusia. Al-Quran sudah menyatakan bahwa ayat-ayat didalamnya merupakan penjelasan atau tafsir terbaik antar sesamanya, sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah berikut ini.

Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. Dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (An-Nur (24): 46)

Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar). Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya. (QS. Al-Furqan (25): 32-33).

            Kebanyakan manusia terjebak pada tafsir dari sekelompok atau golongan manusia sehingga menciptakan bias dan kemajemukan pemahaman terhadap hakikat suatu ayat. Jika ayat ditafsirkan tidak kontekstual maka akan berakibat pada suatu penjelasan yang kabur dan tidak memiliki nilai petunjuk atau pelajaran. Oleh sebab itu, tafsir yang benar adalah tafir dari ayat-ayat di dalam Al-Quran itu sendiri. Setiap ayat bisa menjelaskan atau menafsirkan dengan ayat yang lainnya. Itulah salah satu bentuk “mukjizat” dari Al-Quran.

 

By: Michael Zahid Aditiya

Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...