Kesalahan Yang Sama
Manusia adalah tempatnya
kesalahan dari semua makhluk yang diciptakan-Nya. Mengapa demikian?... karena
pada dasarnya pada diri manusia ada segumpal daging yang diciptakan memiliki
keistimewaan dibanding semua ciptaan-Nya. dia boleh memilih dari perintah yang
diundangkan-Nya namun tidak untuk makhluk selainnya, mereka tidak punya pilihan
atas apa yang ditetapkan untuk dirinya. Bahkan kesalahan yang berulang-ulang
dan sama selalu dilakukannya. Tugas menata, mendidik, dan mensejahterakan
diserahkan kepada manusia karena dia yang diciptakan memiliki perangkat yang
dapat menunjang hal tersebut. Dengan kata lain dia memiliki tugas menjadi wakil
Tuan di muka bumi.
Kesadaran ini tentunya
diperoleh melalui proses belajar akan setiap kejadian yang di alaminya, tanpa adanya
sikap mengambil pelajaran atas penggenapan terhadap dirinya maka kesalahan yang
sama akan di ulanginya. Kemampuan menganalisa dan mengevaluasi setiap
permasalahan ada pada diri manusia, oleh sebab itu Tuan memberikan contoh atas
kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang sebelumnya. Semua itu harus dapat
kita ambil sebagai acuan setiap langkah perbuatan kita. Meskipun kita
menggenapi kesalahan dari peringatan-Nya, hendaknya jangan sampai terjadi
secara berulang-ulang.
Banyak orang jarang
belajar kesalahan dari pengalaman sebelumnya. Itulah makanya beberapa orang
cenderung melakukan kesalahan yang sama. Orang yang mampu belajar dengan baik
menunjukkan respons otak lebih besar ketika diberi tahu dia salah . Terlihat
ada komunikasi yang baik antara bagian otak yang memantau kinerja dan bagian
yang mengkoordinasikan indra dan tindakan fisik, Jadi betapa pentingnya belajar
dari kesalahan. orang yang mampu belajar dengan baik menggunakan feedback atau
umpan balik bukan hanya untuk melihat performanya di masa lalu, tetapi juga
untuk menyesuaikan performanya di masa mendatang.
Untuk itu mari kita
lebih banyak belajar dari kesalahan sekaligus tetap focus.
By: Michael Zahid Aditiya