Minggu, 02 Februari 2025

PEMBAKARAN KITAB SUCI, KENAPA BISA TERJADI?


Insiden pembakaran Al-Qur'an yang baru-baru ini viral terjadi di beberapa negara, terutama di Eropa. Salah satu insiden paling mencolok adalah di Swedia, di mana seorang individu, yang bernama Rasmus Paludan, seorang politisi asal Denmark yang dikenal dengan pandangan anti-Islam, membakar Al-Qur'an pada Juli 2023. Tindakan ini menimbulkan reaksi keras dari banyak negara Muslim dan umat Islam di seluruh dunia.

Tindakan tersebut juga mendapatkan perhatian internasional karena menimbulkan ketegangan diplomatik antara negara-negara yang memiliki populasi Muslim besar dan pemerintah Swedia. Pembakaran Al-Qur'an ini dipandang sebagai bentuk provokasi yang melukai perasaan umat Islam. Namun, pihak berwenang di Swedia menyatakan bahwa tindakan tersebut dilindungi oleh kebebasan berpendapat dan ekspresi.

Berita hangat yang terjadi juga berasal dari Swedia, dan dengan kasus yang sama yakni Salwan Momika, seorang pria asal Irak yang juga dikenal karena aksinya yang membakar Al-Qur'an di Swedia, dilaporkan telah meninggal setelah ditembak mati pada 2025. Berita mengenai kematiannya datang setelah ia menjadi sangat terkenal karena tindakannya yang memicu kemarahan di kalangan umat Islam.

Terlepas dari polemik yang terjadi, ada pelajaran yang bisa di ambil dari kasus ini. Apa kesalahan Kitab Suci sehingga dia diperlakukan seperti ini?, Bukankah Muhammad Rasulullah sudah menjadi teladan akan kebenaran dari Kitab Suci?. Adakah kerusakan yang dilakukannya, ketika berjalan dengan bimbingan Kitab Suci?

Sejumlah pertanyaan di atas, mengajak kita untuk berpikir jernih. Masihkah kita teringat, bahwa Muhammad Rasulullah dipilih sebagai tokoh paling berpengaruh dalam sejarah dunia oleh Michael Hart?, seorang penulis dan ilmuwan, dalam bukunya The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History.

Muhammad menjadi yang paling berpengaruh merupakan pilihan yang penuh pertimbangan. Menurut Hart, meskipun banyak tokoh besar dalam sejarah, Muhammad membawa pengaruh yang sangat luas dan mendalam dalam berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari agama, hukum, hingga peradaban.

Jadi, apa yang di kepala seorang Rasmus Paludan dan Salwan Momika, sehingga dia bisa melakukan hal yang tidak terpuji terhadap Kitab Suci?.

Pertanyaan ini menjadi menarik untuk kita diskusikan, agar tidak ada pemahaman sempit dikalangan umat beragama ataupun yang mengaku tidak beragama.

 

Penulis:

Michael Zahid Aditya

Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...