Rabu, 26 Maret 2025

Proses Bainat

 Proses Bainat

Di dalam dunia agama menganggap bahwa surat Al 'Alaq adalah surat Al Qur'an yang pertama kali Allah turunkan/ wahyukan kepada Muhammad, terutama pada 5 ayat pertama. Sebenarnya hal itu tidaklah menjadi masalah, akan tetapi yang menjadi permasalahannya justru pada esensi dari surat ini yang tidak dapat dipahami dengan benar. Sehingga akibatnya hakikat risalah yang diemban/ dibawa oleh Nabi Muhammad menjadi tidak jelas. Perintah membaca (iqra') tidak selalu membunyikan suatu huruf atau tulisan. Karena memang demikianlah sesungguhnya yang dimaksud dari ayat ini. Nabi Muhammad bukanlah diperintahkan untuk membaca tulisan, karena Malaikat Jibril tidak pernah menyampaikan wahyu dalam bentuk bahasa tulisan, "La shauta wala harfa".

Didalam memahami ayat-ayat ini, kita tidak hanya melihat dari segi bagaimana ayat ini diterima oleh Nabi-seperti yang oleh para ahli hadits meriwayatkannya- karena hal itu memang tidaklah penting dan muskil untuk dapat dibuktikan. Yang terpenting adalah kita dapat memahami dengan benar hakikat dari maknanya sehingga dapat kita jadikan sebuah pelajaran atau ilmu sebagai alat atau sarana pengabdian kepada Sang Pencipta (Allah) demi guna tegaknya Kalimatillah diatas muka bumi ini. Ayat satu iqra' bismi rabbikallazii khalaq "bacalah dengan nama (isme) Rabb kamu" itu merupakan kalimat perintah Allah kepada Nabi Muhammad, akan tetapi tidak berarti perintah Allah itu berlaku hanya untuk Muhammad saja. Kedudukan Muhammad di sini adalah sebagai manusia contoh/ uswah bagi seluruh umat manusia.Inilah yang dimaksud makna yang terkandung di dalam Al Qur'an Surah Al Ahzab 33/21 "Sungguh telah ada pada diri Rasul Allah itu suri teladan yang baik bagimu".

Sekarang pertanyaannya adalah apa sih yang seharusnya dibaca dengan ismun Allah itu? Makna arti kata ismun menurut bahasa adalah nama yang mencerminkan sifat. Misalnya Ar Rahim adalah salah satu nama Allah dari Asmaulhusna Allah menamakan diri-Nya Ar Rahim sehubungan dengan sifat-Nya Yang Maha Penyayang.
Jadi dengan demikian seluruh Firman-Firman Allah yang ada di dalam Al Qur'an merupakan bacaan tentang akhlaq atau prilaku juga karakter Allah.

Jadi apa objek yang harus dibaca? Sebelum Nabi Muhammad mendapat bimbingan wahyu, Muhammad disebut oleh Allah sebagai orang yang dhallan. Dhallan artinya binging atau tersesat jalan Qs Ad Duha 93/7 Karena sampai umur 35 tahun, beliau terus mencari jawaban dari permasalahan-permasalan esensial yang dihadapinya. Beliau berusaha mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyan dalam keresahan hatinya seperti Siapa aku? Mengapa aku ada? Bagaimana dan untuk apa Allah menciptakan aku? Muhammad berdo'a sebagaimana tersurat di dalam Al Qur'an Surah Al Fatihah 1/6-7 ( ⁶ Tunjukilah kami Shirathal Mustaqim/ jalan yang benar, ⁷ (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka....... "

Melalui bacaan dua ayat tersebut, Muhammad memohon kepada Tu(h)an Semesta Alam untuk menunjukinya jalan (cara metode) yang dahulu Musa dan Yesus tempuh dalam menegakkan Kerajaan Allah diatas muka bumi. Secara prinsip ternyata ada enam (6) tahapan (sittati ayyam) dalam metode perjuangannya didalam menegakkan Kerajan itu.

Disadur oleh
  Zimran A.E.

Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...