Proses Bainat
Di dalam dunia agama menganggap bahwa surat Al 'Alaq adalah surat Al Qur'an yang pertama kali Allah turunkan/ wahyukan kepada Muhammad, terutama pada 5 ayat pertama. Sebenarnya hal itu tidaklah menjadi masalah, akan tetapi yang menjadi permasalahannya justru pada esensi dari surat ini yang tidak dapat dipahami dengan benar. Sehingga
akibatnya hakikat risalah yang diemban/ dibawa oleh Nabi Muhammad menjadi tidak
jelas. Perintah membaca (iqra')
tidak selalu membunyikan suatu huruf atau tulisan. Karena memang demikianlah
sesungguhnya yang dimaksud dari ayat ini. Nabi Muhammad bukanlah diperintahkan
untuk membaca tulisan, karena Malaikat Jibril tidak pernah menyampaikan wahyu
dalam bentuk bahasa tulisan, "La shauta wala harfa".
Didalam memahami ayat-ayat ini, kita tidak hanya
melihat dari segi bagaimana ayat ini diterima oleh Nabi-seperti yang oleh para
ahli hadits meriwayatkannya- karena hal itu memang tidaklah penting dan muskil
untuk dapat dibuktikan. Yang terpenting adalah kita dapat memahami dengan benar
hakikat dari maknanya sehingga dapat kita jadikan sebuah pelajaran atau ilmu
sebagai alat atau sarana pengabdian kepada Sang Pencipta (Allah) demi guna
tegaknya Kalimatillah diatas muka bumi ini. Ayat satu iqra' bismi rabbikallazii khalaq
"bacalah dengan nama (isme) Rabb kamu" itu merupakan kalimat perintah
Allah kepada Nabi Muhammad, akan tetapi tidak berarti perintah Allah itu
berlaku hanya untuk Muhammad saja. Kedudukan Muhammad di sini adalah sebagai
manusia contoh/ uswah bagi seluruh umat manusia.Inilah yang dimaksud makna yang
terkandung di dalam Al Qur'an Surah Al Ahzab 33/21 "Sungguh telah ada pada
diri Rasul Allah itu suri teladan yang baik bagimu".
Sekarang pertanyaannya adalah apa sih yang
seharusnya dibaca dengan ismun Allah itu? Makna arti kata ismun menurut bahasa
adalah nama yang mencerminkan sifat. Misalnya Ar Rahim adalah salah satu nama
Allah dari Asmaulhusna Allah menamakan diri-Nya Ar Rahim sehubungan dengan
sifat-Nya Yang Maha Penyayang.
Jadi dengan demikian seluruh Firman-Firman Allah yang ada di
dalam Al Qur'an merupakan bacaan tentang akhlaq atau prilaku juga karakter
Allah.
Jadi apa objek yang harus dibaca? Sebelum Nabi
Muhammad mendapat bimbingan wahyu, Muhammad disebut oleh Allah sebagai orang
yang dhallan. Dhallan artinya binging atau tersesat jalan Qs Ad Duha 93/7
Karena sampai umur 35 tahun, beliau terus mencari jawaban dari
permasalahan-permasalan esensial yang dihadapinya. Beliau berusaha mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyan dalam keresahan hatinya seperti Siapa aku?
Mengapa aku ada? Bagaimana dan untuk apa Allah menciptakan aku? Muhammad berdo'a sebagaimana tersurat di dalam Al
Qur'an Surah Al Fatihah 1/6-7 ( ⁶ Tunjukilah kami Shirathal Mustaqim/ jalan
yang benar, ⁷ (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat
kepada mereka....... "
Melalui bacaan dua ayat tersebut, Muhammad
memohon kepada Tu(h)an Semesta Alam untuk menunjukinya jalan (cara metode) yang
dahulu Musa dan Yesus tempuh dalam menegakkan Kerajaan Allah diatas muka bumi.
Secara prinsip ternyata ada enam (6) tahapan (sittati ayyam) dalam metode
perjuangannya didalam menegakkan Kerajan itu.
Disadur oleh
Zimran A.E.