Kepastian akan bergantinya suatu masa
didalam sebuah peradaban atau dapat dikataksan sebagai sebuah peralihan sistem
hukum menjadi suatu hal yang pasti dan sangat di nanti-nantikan bagi
orang-orang yang jemu dengan kondisi keadaan yang ada di kehidupan saat ini (
Qs Ali' Imran, 3/190-191). Semua itu tidak terlepas dari peran orang-orang yang
memang mahami itu, dan sedang berproses untuk berjalan memperjuangkan suatu
perubahanan dari sebuah kondisi yang ada, menjadi sebuah zaman yang akan
membawa suatu umat/kaum atau bangsa menuju masa ke emasannya kembali, seperti yang
pernah terjadi pada sejarah dizaman nabi-nabi terdahulu.
Berbicara sa'ah memang benar masih
sangatlah asing terdengar oleh kita dan terlebih di tengah masyarakat pada
umumnya, hanya oleh orang-orang tertentulah telah membangun kesadarannyalah
yang sedikitnya tahu akan prihal pergantian sa'ah itu, tetapi kapan sa’ah itu
terjadi, itu hanya milik Sang Pencipta, kita hanya diminta untuk menganalisa
memahami kondisi dari kejadia, demikejadian yang telah banyak ditampakkan dar
alamnya sendiri, dan juga prilaku psikososial dimasyrakatnya sendiri.
Dari Sejarah yang tertulis dalam Sirrah
Nabawiyyah diterangkan bahwa Sa'ah itu adalah merupakan hak preogratif ALLAH,
Maka dari itu kita dalam menyambut
sa'ah-Nya, haruslah selalu dalam kondisi dan situasi waspada, dalam arti selalu
hati-hati dan tetap terus mempersiapkan diri, guna memantaskan akan amanah dan
mandat yang akan di berikan oleh Sang Pencipta, karena moment sa'ah itu kepastian
datangnya secara tiba-tiba.
Bila kita memandang bahwa
kehidupan di dunia ini baik-baik saja maka itu adalah pandangan pola pikir yang
salah kaprah, sebab mengapa, karena predikat dari karakter Maha Pengasih dan
Maha Penyayang-Nya Sang Pencipta menjadi seolah gugur akan semua ketetapan
hukum yang telah diciptakan-Nya.
Sungguh beruntung dari
orang-orang pilihan yang hidup pada zaman milinium ketiga saat ini, sebab
karena semua itu merupakan sebuah karunia yang teramat indah dari Sang
Pencipta, semua itu terjadi tidak terlepas dari upaya keingintahuan dari
pelaksanaan kejanggalan dari sebuah sistem yang ada (Qs Ali'Imran, 3/83).
Bila Sa'ah itu tiba dan terjadi, maka
terwujudlah di tengah- tengah kehidupan yang ada dan secara otomatis,maka
kebahagian hidup damai sejahtera akan selalu menghiasi di setiap gerak hidup
dari seluruh lapisan masyarakatnya (Qs Al Anbiya, 21/107).
Opini penjenggalan pasti akan
selalu ada karena mereka pun tidak akan pernah rela dan senang apabila sistem
langit atau sistem Sang Pencipta tegak berdiri di dalam kehidupannya, sehingga
dapat menjadi sebuah rahmat dan karunia yang besar didalam sebuah kehidupan.
Namun keyakinan dan rasa optimis
dari orang-orang yang telah di pilih dan di perjalankan oleh Sang Tu(h)an akan
tetap selalu menjadi sebuah keyakinan bahwa Sang Tu(h)an Semesta Alam pasti
akan meridhai utusan-Nya dalam memenangkan sebuah Sistem hukum-Nya (Ad Dien Al
Islam - sistem hukum ketunduk patuhan) (Qs Al Mujadilah, 58/21).
BY: ZIMRAN & GAVRA.