Selasa, 03 September 2024

Original Konsep

 

     Segala suatu bencana yang terjadi pada alam semesta maupun di dalam kehidupan sosial manusia, semuanya  telah tertulis di dalam ketetapan Sang Pencipta (lauh mahfuz), sebelum Sang Pencipta itu sendiri yang mewujudkannya, karena memang semua itu sangatlah  mudah bagi Sang Pencipta. (Qs al Hadid 57/22)

Kesadaran yang sensitif  dalam diri itu harus disyukuri sehingga kita tidak larut ke dalam duka yang berkepanjangan dari suatu musibah atau bencana yang sedang menimpa kita. Ingat Sang Pencipta tidak  pernah menzhalim makhluk ciptaannya karena,  Sang Pencipta berkarakter Maha Pengasih dan Maha Penyayang (Bismillahirrahmannirrahim).

Setiap musibah dan bencana yang menimpa,  sangat  pasti bisa kita lewati , karena Sang Pencipta dalam memberikan segala ujian tidak  pernah bahkan  melebihi  kapasitas kemampuan dari seorang  manusia itu sendiri.

Jadi yakinlah  bahwa,  di balik suatu kesulitan itu pasti ada kemudahan yang bisa kita temukan di semua persoalan yang terjadi, (Qs al Insyirah 9/4-5) karena tidak ada permasalahan yang tidak ada jawabannya atau tidak ada solusinya, akan tetapi semua pasti ada jawaban dan solusinya.

Terkadang kita sering  melontarkan makian dan sumpah serapah  terhadap  Sang Pencipta atas segala musibah dan bencana yang menimpa kita, dan kadang pula di dalam diri juga sering terlintas  ungkapan sebuah  kesimpulan keputusan yang menganggap bahwa Sang Pencipta itu tidak sayang atau tidak adil terhadap kita.

Sang  Pencipta memberikan segala permasalahan hidup itu sebenarnya guna untuk menaikan derajat bagi makhluknya yang di sebut manusia. ( Mahkomam mahmuda ) Bila kita amanah dalam menjalankan segala apa yang kita pahami dari dalam isi kitab suci maka,  keberhasilan gemilang hidup bahagia akan dirasakan dan terwujud nyata pada saat  waktunya tiba.

Mengaplikasikan atau mewujudkan gerak arti hidup dari sebuah makna kitab suci haruslah ada suatu bentuk hasil kerja nyata, bukan hanya sekedar lipsing saja, atau hanya  dengan omong doang. (QS as Saff 61/2). Segala permasalahan dan  persoalan dari seputar manusia semuanya  itu  tidak terlepas dari permasalahan dan persoalan  atas perut, perut dan bawah perut, atau lebih spesifik dan umumnya adalah  harta, tahta dan wanita, padahal essensi kekuatan dari manusia itu sendiri sebenarnya adalah  yang memahami segala kandungan makna dari isi ayat-ayat ALLAH, karena dengan semua itu kita dapat menapaki kehidupan dimasa depan berdasarkan landasan dari kisah-kisah sejarah  kehidupan yang benar dimasa lalu yang telah diridhoi-Nya, sebab sesungguhnya hanya ada dua jalan hidup dan kehidupan yang di Ridhai oleh  Sang Pencipta atau yang tidak berdasarkan petunjuk dan tuntunan-Nya.

Musibah dan bencana yang menimpa baik maupun buruk, sikapi semua itu dengan keikhlasan dan penuh kesabaran, jangan sampai kita terjebak oleh prasangkaan yang terbalik terhadap  Sang Pencipta. (Baik menurut kita belum tentu baik menurut ALLAH, Tapi baik menurut ALLAH, sudah pasti baik pula untuk kita.)

                    By:  ZIMRAN A E

Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...