Minggu, 01 Desember 2024

Berproses

 

Sadari bahwa hidup adalah sebuah anugerah yang diberikan Tu(h)an Semesta Alam kepada setiap kita yang masih bergerak diatas bumi ini, maka seyogyanyalah kita harus selalu mensyukurinya. Dalam hal mengaplikasikan sebuah tujuan hidup dalam mengupayakan perjalanan misi risallah Din Al Islam semua itu agar Tu(h)an Semesta Alam akan memberkan nikmat-Nya kepada kita, sama seperti jalan orang-orang terdahulu yang sudah atau telah mendapat nikmat dari-Nya dan itu sudah pasti semua itu akan terlewati dengan segala bentuk ujian yang diberikan-Nya dan semua itu tidak terlepas sebenarnya semata-mata hanya untuk membuktikan sejauh mana dan seberapa besar rasa cinta dan keimanan kita kepada-Nya. Karena penting untuk dipahami bahwa ujian iman setiap orang mukmin itu sebenarnya untuk mencelup atau men sibghah ahlaq mereka serupa dengan Sang Khaliq atau lebih mudahnya kita rumuskan bahwa kita harus berkarakter seperti Tu(h)an Semesta Alam. Ketika Al Qur'an dipahami sebagai petunjuk hidup menuju kepada kehidupan yang penuh berkat, serba teratur dan penuh dengan prinsip-prinsip cinta keadilan maka sehingga terciptalah sebuah kesetimbangan. Jika kesadaran jiwa yang stabil atau muthma' inah maka nilai dari ayat-ayat itu pasti akan menjadi realistis, praktis sehingga mudah untuk diterapkan atau mengaplikasikannya. Ingat Tu(h)an Semesta Alam akan melimpahkan rahmat-Nya hanya kepada orang-orang beriman yang mempergunakan akal pikiranya (qalbu) guna dalam mengerti dan memahami ayat-ayat-Nya yang terkandung didalam kitab suci-Nya (Qs Al Isra', 17/36).
Sebaliknya akan sebegitu besarnya kebencian Tu(h)an Semesta Alam kepada orang-orang yang hanya membeo atau omdo (omong doang) seperti ada pepatah mengatakan bahwa tong kosong nyaring bunyinya mengapa karena semua gerak hidupnya tidak mempergunakan akal pikirannya atau juga mengaplikasikan hidupnya tidak dengan ilmu. Sungguh Allah pasti menyiapkan atau memasukkan kepada mereka kehidupan jahannam bagi jin dan manusia Qs Al A'raf, 7/179.


                    By : Zimran A.E.

Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...