Ruh Allah atau firman
Allah ditiupkan pada diri seorang manusia disaat orang itu sudah mampu dan
sadar menerima ilmu, yang dibacakan oleh mu'min mubalig pada saat adanya proses
ajakan dakwah sebagai pelanjut estapeta dari seorang utusan Tu(h)an Semesta
Alam, Qs Asy syura 42/52.
Manusia jika meninggal atau bila jasadnya mati itu yang mati
adalah dalam arti hanya nafsnya yang mati yang ada didalam diri, jadi bukan
rohnya seperti anggapan banyak orang selama ini Qs Al Ankabut 29/57.
Perjalanan dari proses
penciptaan manusia itu sangat panjang, melelahkan dan dengan susah payah
melalui dengan enam (6) tahapan Qs Al Ahqaf 46/15. Kekicruhan dari potret
manusia agamais karena seringkali menganggap bahwa ruh itu roh, sebenarnya
sangat beda antara ruh dah roh, kalau roh itu berhubungan dengan nafs dalam
diri, tetapi jika ruh itu adalah firman-firman Tu(h)an Semesta Alam atau wahyu
Allah Qs Al Isra'17/85. Manusia yang disebut beriman adalah bahwa isi qalbu
diotak kepalanya sudah dipenuhi dengan ruhul qudus, atau firman Allah. Nabi
Muhammad adalah manusia biasa yang dirancang dan diprogram oleh Allah menjadi
manusia yang insan kamil, kita pun harus mencontoh sesempurna mungkin dari para
utusan-utusan Allah, agar kita pun dapat predikan menjadi manusia yang ideal
atau insan kamil. Makna arti saum disini sebenarnya adalah menahan diri dari
segala hawa nafsu yang selalu menarik diri untuk dituruti, bisa disebut juga
dengan hidup prihatin.
Semua persoalan dikehidupan ini sebenarnya harus dikembalikan
kepada hukum- hukum Allah. Nabi Isya sebagai manusia, ia pun sama dari manusia
kebanyakan yang ada, tetapi Isya disini adalah seorang manusia yang sudah
berkarakter Allah atau sudah disebut sebagai Isya Rasullah yang adalah dia yg
sudah kemasukan ruhul qudus di dalam pusat gravitasi kesadaran qalbunya. Bila
dikehidupan kita masih terkadang atau bahkan sering merasa lelah, kurang gairah
itu tanda-tanda bahwa firman Allah tidak ada didalam kesadaran qalbu kita ,
jadi harus di angkat kembali atau dipompa kekesadaran ilmunya agar kita menjadi
manusia perwujudan malaikat dan itu biasanya hanya bisa diwujudkan dengan
proses bangun malam dengan metode atau konsep 4T ,(Taddarus,Tafakur Tadabbur,
dan Tasyakur) Qs Al Muzzammil, 74/1-6. Fisikologi tentang pemahaman wahyu itu
harus terus kita sadari dan pahami agar selalu hidup itulah sebenarnya hakekat
pertemuan kita dengan Allah Qs Al Ankabut 29/5.
Disadur kembali ole
Zimran A.E.