Rabu, 07 Mei 2025

Tahannud

 



      Ruh Allah atau firman Allah ditiupkan pada diri seorang manusia disaat orang itu sudah mampu dan sadar menerima ilmu, yang dibacakan oleh mu'min mubalig pada saat adanya proses ajakan dakwah sebagai pelanjut estapeta dari seorang utusan Tu(h)an Semesta Alam, Qs Asy syura 42/52.


Manusia jika meninggal atau bila jasadnya mati itu yang mati adalah dalam arti hanya nafsnya yang mati yang ada didalam diri, jadi bukan rohnya seperti anggapan banyak orang selama ini Qs Al Ankabut 29/57.
     Perjalanan dari proses penciptaan manusia itu sangat panjang, melelahkan dan dengan susah payah melalui dengan enam (6) tahapan Qs Al Ahqaf 46/15. Kekicruhan dari potret manusia agamais karena seringkali menganggap bahwa ruh itu roh, sebenarnya sangat beda antara ruh dah roh, kalau roh itu berhubungan dengan nafs dalam diri, tetapi jika ruh itu adalah firman-firman Tu(h)an Semesta Alam atau wahyu Allah Qs Al Isra'17/85. Manusia yang disebut beriman adalah bahwa isi qalbu diotak kepalanya sudah dipenuhi dengan ruhul qudus, atau firman Allah. Nabi Muhammad adalah manusia biasa yang dirancang dan diprogram oleh Allah menjadi manusia yang insan kamil, kita pun harus mencontoh sesempurna mungkin dari para utusan-utusan Allah, agar kita pun dapat predikan menjadi manusia yang ideal atau insan kamil. Makna arti saum disini sebenarnya adalah menahan diri dari segala hawa nafsu yang selalu menarik diri untuk dituruti, bisa disebut juga dengan hidup prihatin.
Semua persoalan dikehidupan ini sebenarnya harus dikembalikan kepada hukum- hukum Allah. Nabi Isya sebagai manusia, ia pun sama dari manusia kebanyakan yang ada, tetapi Isya disini adalah seorang manusia yang sudah berkarakter Allah atau sudah disebut sebagai Isya Rasullah yang adalah dia yg sudah kemasukan ruhul qudus di dalam pusat gravitasi kesadaran qalbunya. Bila dikehidupan kita masih terkadang atau bahkan sering merasa lelah, kurang gairah itu tanda-tanda bahwa firman Allah tidak ada didalam kesadaran qalbu kita , jadi harus di angkat kembali atau dipompa kekesadaran ilmunya agar kita menjadi manusia perwujudan malaikat dan itu biasanya hanya bisa diwujudkan dengan proses bangun malam dengan metode atau konsep 4T ,(Taddarus,Tafakur Tadabbur, dan Tasyakur) Qs Al Muzzammil, 74/1-6. Fisikologi tentang pemahaman wahyu itu harus terus kita sadari dan pahami agar selalu hidup itulah sebenarnya hakekat pertemuan kita dengan Allah Qs Al Ankabut 29/5.

 

Disadur kembali ole             

Zimran A.E.

Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...