AYAT-AYAT ALAM AL-QURAN
Allah merupakan Rabb al-Alamin. Allah menamakan dirinya Rabb
sehubungan dengan kedudukan-Nya selaku Pencipta, Pemelihara & Pengatur
kehidupan segenap makhluk ciptaan-Nya. Dia menghidupkan, mematikan, memberikan
sumber-sumber kehidupan, tak pernah lelah & lengah sedikitpun dalam
mengurus makhluk-Nya. Dialah Raja yang ditaati seluruh makhluk-Nya, yang
menimpakan azab kepada bangsa yang dimurkai-Nya, memberi kekuasaan kepada orang
yang dikehendaki-Nya, & Dia pula yang menjatuhkan kaum yang
dikehendakin-Nya serta semua makluk sedang bertashih (aktif) melaksanakan
ketentuan-ketentuan Allah yang diundangkan atas dirinya.
Diajarkannya ayat-ayat tersebut memiliki tujuan agar manusia
memahami bahwa di balik fenomena kehidupan alam lain, yakni alam metafisis yang
tidak bisa dilihat (dipahami) dengan mata yaitu mata insani, bukan mata hewani.
Mata hewani adalah mata biologis, alat indra untuk mengenal benda-benda materi,
sedangkan mata insani mampu menembus dibalik alam materi. Ada tiga macam
perangkat tubuh manusia yang harus ditingkatkan kualitasnya agar ia tidak
zalim.
Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari
kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya
untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak
diperpunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat
Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lapi. Mereka itulah
orang-orang yang lengah. (Al- A'raf: 179)
Pertanyaan,
Allah memberi manusia tiga sarana tersebut untuk memahami
makna hakiki dari hidup dan kehidupan.
Pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang hakikat hidup perlu
di cari jawabannya,
Dari mana sesungguhnya keberadaan makhluk alam semesta
berasal?
Siapakah yang menciptakannya?
Untuk apakah tujuan alam semesta diciptakan?
Bagaimana cara hidup manusia yang selaras dengan kehidupan
universal?
Nilai atau ganjaran apa yang akan diterima manusia tatkala
ia berbuat kebajikan atau kejahatan?
Bagaimana cara menghapus dosa?
Ini adalah masalah gaib yang tidak dapat dibuktikan dengan
metode sains & teknologi. Einstein & Newton selaku begawan ilmiah tidak mampu menjawabnya. Untuk mencari
jawabannya, sudah seharusnya manusia bertanya dan belajar dari kitab suci dan
sejarah kehidupan orang-orang yang menyatakan dirinya sebagai utusan Allah,
Utusan yang Maha Gaib, yang tidak lain dan bukan adalah Rasul dan Nabi.
Dalam Al-Qur'an dinyatakan bahwa fenomena akwan (alam) baik
makhluk yang ada di langit (benda-benda langit) maupun yang ada di bumi,
semuanya itu adalah ayat-ayat Allah,
Ayat maknanya adalah bukti (fakta) dari kekuasaan
Allah.
Artinya, alam semesta adalah sebuah kerajaan besar yang di
dalamnya penuh dengan aturan atau hukum, dan adanya satu kekuasaan yang
mono-loyalitas yang haq untuk diibadati
Fenomena alam dan fenomena kehidupan para Nabi serta Rasul
Allah adalah ayat atau tanda bukti bahwa Allah sebagai Pengatur, Penguasa dan
Yang diibadati oleh seluruh makhluk-Nya, dan manusia sebagai makhluk wajib taat
kepada Sang Khaliq.
Namun sayangnya manusia itu egois, dia melihat dirinya sudah
sempuma dan tidak butuh isti'anah (pertolongan) dari Sang Khaliq.
Sesungguhnya tidak ada cara hidup lain selain manusia
menyerahkan dirinya untuk diatur hanya oleh Allah, Tuan Semesta Alam, melalui
Rasul-Nya
By:
Michael Zahid Aditiya