Minggu, 01 Juni 2025

AYAT-AYAT ALAM AL-QURAN

 

AYAT-AYAT ALAM AL-QURAN

Allah merupakan Rabb al-Alamin. Allah menamakan dirinya Rabb sehubungan dengan kedudukan-Nya selaku Pencipta, Pemelihara & Pengatur kehidupan segenap makhluk ciptaan-Nya. Dia menghidupkan, mematikan, memberikan sumber-sumber kehidupan, tak pernah lelah & lengah sedikitpun dalam mengurus makhluk-Nya. Dialah Raja yang ditaati seluruh makhluk-Nya, yang menimpakan azab kepada bangsa yang dimurkai-Nya, memberi kekuasaan kepada orang yang dikehendaki-Nya, & Dia pula yang menjatuhkan kaum yang dikehendakin-Nya serta semua makluk sedang bertashih (aktif) melaksanakan ketentuan-ketentuan Allah yang diundangkan atas dirinya.

Diajarkannya ayat-ayat tersebut memiliki tujuan agar manusia memahami bahwa di balik fenomena kehidupan alam lain, yakni alam metafisis yang tidak bisa dilihat (dipahami) dengan mata yaitu mata insani, bukan mata hewani. Mata hewani adalah mata biologis, alat indra untuk mengenal benda-benda materi, sedangkan mata insani mampu menembus dibalik alam materi. Ada tiga macam perangkat tubuh manusia yang harus ditingkatkan kualitasnya agar ia tidak zalim.

Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak diperpunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lapi. Mereka itulah orang-orang yang lengah. (Al- A'raf: 179)

Pertanyaan,

Allah memberi manusia tiga sarana tersebut untuk memahami makna hakiki dari hidup dan kehidupan.

Pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang hakikat hidup perlu di cari jawabannya,

Dari mana sesungguhnya keberadaan makhluk alam semesta berasal?

Siapakah yang menciptakannya?

Untuk apakah tujuan alam semesta diciptakan?

Bagaimana cara hidup manusia yang selaras dengan kehidupan universal?

Nilai atau ganjaran apa yang akan diterima manusia tatkala ia berbuat kebajikan atau kejahatan?

Bagaimana cara menghapus dosa?

Ini adalah masalah gaib yang tidak dapat dibuktikan dengan metode sains & teknologi. Einstein & Newton selaku begawan ilmiah  tidak mampu menjawabnya. Untuk mencari jawabannya, sudah seharusnya manusia bertanya dan belajar dari kitab suci dan sejarah kehidupan orang-orang yang menyatakan dirinya sebagai utusan Allah, Utusan yang Maha Gaib, yang tidak lain dan bukan adalah Rasul dan Nabi.

Dalam Al-Qur'an dinyatakan bahwa fenomena akwan (alam) baik makhluk yang ada di langit (benda-benda langit) maupun yang ada di bumi, semuanya itu adalah ayat-ayat Allah,

Ayat  maknanya adalah bukti (fakta) dari kekuasaan Allah.

Artinya, alam semesta adalah sebuah kerajaan besar yang di dalamnya penuh dengan aturan atau hukum, dan adanya satu kekuasaan yang mono-loyalitas yang haq untuk diibadati

Fenomena alam dan fenomena kehidupan para Nabi serta Rasul Allah adalah ayat atau tanda bukti bahwa Allah sebagai Pengatur, Penguasa dan Yang diibadati oleh seluruh makhluk-Nya, dan manusia sebagai makhluk wajib taat kepada Sang Khaliq.

Namun sayangnya manusia itu egois, dia melihat dirinya sudah sempuma dan tidak butuh isti'anah (pertolongan) dari Sang Khaliq.

Sesungguhnya tidak ada cara hidup lain selain manusia menyerahkan dirinya untuk diatur hanya oleh Allah, Tuan Semesta Alam, melalui Rasul-Nya

 

By:

Michael Zahid Aditiya

Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...