PENGORBANAN ADALAH KETAATAN
Ibadah berkurban merupakan ibadah yang berkorelasi erat
dengan Abraham, Bapak dari Para Nabi.
Abraham atau Ibrahim bahkan mendapat julukan Kekasih Allah
karena ketaatan, kepatuhan dan ketauhidannya. Berkat sifatnya beliau kemudian
menjadi contoh atau uswah bagi para Nabi & Rasul.
Salah satu hal yang dicontoh dari sosok beliau adalah ketika
Abraham bersedia melakukan pengorbanan.
Inti dari berkurban ialah:
“لا شريك لهو"
"Tidak menyekutukan Allah dengan segala sesuatu."
Senada dengan alunan gemuruh tasbih yang dilantunkan kala
melakukan seremoni pengurbanan.
"Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), “Ikutilah
millah Ibrahim yang lurus, dan dia bukanlah termasuk orang musyrik."
(An-Nah 16:123)
Allah memperingati manusia agar tidak menduakan-Nya,
melakukan kemusyrikan. Bahkan di Qs An-Nisa ayat 48 Allah menegaskan bahwa DIA
mengampuni semua dosa kecuali syirik.
Senada dengan tidak berbuat syirik, kita dituntun untuk
mengikuti Millah Ibrahim sebagai sebuah jalan kebenaran, jalan yang diikuti
para RASUL. sebuah ajaran hidup yang sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh
Abraham.
Mengikuti ajaran dari Rasulullah tidak boleh hanya sebatas
yang tata ritual saja. Tapi lebih jauh, pemaknaan dibaliknya harus dipahami
juga. Dua hal yang harus dimaknai dan dicontoh ialah:
✓Abraham mengorbankan anak laki-lakinya (Ismail & Ishak)
untuk memperjuangkan risalah Allah.
✓Abraham mampu bertahan terhadap ketaatannya dengan
meninggalkan ideologi orang tua dan bangsanya yang disimbolkan dengan
menghancurkan berhala.
Siap dan mampukah kita untuk mengikuti jalan dan ajaran dari
Abraham sebagimana para Rasul Allah?.
Sanggupkah kita terbebas dan membebaskan orang lain dari
kemusyrikan?
Siapkah kita mengorbankan harta dan jiwa kita? Tidak semata
darah sapi dan daging domba?
“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku telah
memberiku petunjuk ke jalan yang lurus, Din yang benar, Millah Ibrahim yang
lurus. Dia (Ibrahim) tidak termasuk orang-orang musyrik." (Al-An'am:161)
By:
MICHAEL ZAHID ADITIYA