BACAAN YANG HAQ
Ekosistem dan kehidupan sosial merupakan dua hal yang sangat
relevan, dimana keduanya memiliki hubungan timbal-balik yang saling
membutuhkan.
Manusia membutuhkan alam sebagai fasilitas guna
melangsungkan aktivitas kehidupan, demikian halnya alam semesta diciptakan
sebagai sumber daya pemenuhan kebutuhan manusia.
Berbicara tentang sebuah kondisi yang tak terpisahkan ini,
yakni antara alam dan manusia maka Allah menyertakan sebuah life guidance agar
manusia hidup dengan pola yang benar, dan memanfaatkan sumber daya yang telah
disediakan dalam rangka melaksanakan kontinyuitas pengabdian kepada Allah.
Petunjuk itu adalah Al Quran, untuk itu mari kita telusuri
apa itu Al Quran.
Secara bahasa Qur’an artinya bacaan, membaca adalah sebuah
bentuk kerja yang berarti mengaktifkan mata untuk menerima data yang
tertangkap. Contoh:
✓menonton pertandingan bola = membaca kekuatan dan kelemahan
kedua tim yang sedang bertanding.
✓Prakiraan cuaca: membaca arah mata angin dan awan.
Al-Qur’an adalah sebuah bacaan, bacaan khusus (ada alif lam),
Khusus: Al-Quran berbeda dengan bacaan yang lain. Karena redaksi dan wartanya
memang khusus bercerita tentang Dien dan etape-etape penegakkan Dien.
Membaca keadaan & pola kehidupan yang benar yang sedang
berlangsung, yakni kehidupan yang ideal, ini terlihat dengan aktivitas yang
terjadi dengan kondisi yang sangat teratur. Alam semesta tidak pernah
membangkang, mereka beraktivitas berdasarkan fitrah, yakni tunduk & patuh
kepada 1 sistem. Inilah kehidupan yang harmonis, & kehidupan inilah yang
seharusnya dialami juga oleh manusia, karena sudah menjadi fitrah sejak awal
penciptaan manusia.
Sistem yang ditaati oleh alam semesta harus teraplikasikan
ke dalam kehidupan manusia. Masyarakat harus diatur ke dalam sebuah sistem yang
ideal & sudah teruji. Sistem inilah yang termaktub di dalam Al-Qur'an,
sehingga Al-Qur'an menjadi berbeda dengan bacaan lainnya. Inilah makna khusus
yang dimaksud hanya Al-Qur'an yang merupakan petunjuk untuk mengarahkan manusia
ke dalam sebuah kehidupan yang sempurna, dimana kesenjangan sosial dihapuskan,
keadilan ditegakkan, tersedianya keamanan & kenyamanan bagi semua mahluk.
Itulah sebabnya mengapa Al-Fatihah dijadikan surat pembuka,
dan An-Naas dijadikan surat penutup. Ini mengartikan bahwa sistem yang sudah
teruji dan sedang digunakan oleh alam semesta harus terlaksanakan pula dalam
kehidupan sosial.
Dan hasil akhirnya adalah kehidupan masyarakat dunia yang
harmonis, karena semua manusia kembali mentaati peraturan yang sudah ditetapkan
oleh Allah. Aturan alam semesta menjadi aturan kehidupan manusia, penguasa alam
semesta menjadi penguasa kehidupan manusia, dan ketaatan alam semesta menjadi
ketaatan pada kehidupan manusia.
Mari kita cermati QS 30/30:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Dien yang
hanif: (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. Itulah Dien yang lurus:
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Jika seseorang ingin membangun sebuah rumah, apa tahapan
pertama yang harus ia lakukan? Apakah langsung membeli material dan langsung
mengerjakannya? Atau terlebih dahulu ia merancang desain bangunan dan melakukan
perencanaan pembangunan? Duluan yang mana, produk atau sistem?
Allah menjawab pertanyaan tadi dengan QS 30/30, sangat jelas
bahwa sejak awal sebelum manusia diciptakan, Allah sudah menyertakan sebuah
sistem, dan sistem itu merupakan rancangan pasti Allah. Fitrah adalah fungsi
dasar dari sebuah sistem yang sempurna, di mana dengan fitrah tersebut manusia
dapat melakukan aktivitas, namun konsep seperti ini tidak banyak yang
mengetahui
Produk keluaran Robb al 'alamien adalah produk yang
sempurna, tidak pernah ada istilah error dalam kamus penciptaan Allah, apalagi
dalam rangka coba-coba.
Inilah yang disebut dengan Dien yang Hanif, dan Dien ini
sampai kapanpun tetap eksis, straight through to the edge atau Dienul Qoyyim
adalah sistem yang sudah menjadi fitrah bagi setiap makhluk.
Keadaan inilah yang harus terjadi dalam kehidupan kita, oleh
sebab itu manusia diseru untuk memahami Al Quran, karena hanya dengan Al Quran
manusia akan paham bagaimana menjalankan hidup dengan sistem yang ideal
tersebut.
By:
Michael Zahid Aditiya