Jumat, 06 Juni 2025

MEMAKNAI HARI PENGORBANAN 2

 

MEMAKNAI HARI PENGORBANAN

Terminologi

Idul adha sering juga sering disebut lebaran Haji karena proses wukuf, kadang juga disebut Idul Qurban, Idul Nahr atau hari penyembelihan qurban.

Agar maknanya dapat kita pahami dengan baik, Mari kita kaji dari sisi linguistik. Dalam bahasa asalnya (bahasa Arab), istilah idul adha merupakan gabungan dua kata yaitu عىد dan اضحى. secara harfiah dua kata ini mempunyai arti masing-masing. Kata عىد "id" mempunyai arti 'kembali" dan kata اضحى "adha" mempunyai arti binatang yang disembelih. Adapun uraian lafaz adha الاضحى Secara hakiki, Ibadah Qurban adalah pengorbanan, kita hidup dalam pengabdian kepada-Nya harus menyembelih sifat kebinatangan, agar dapat menjalani ujian dari-Nya berdasarkan ilmu yang diajarkan dari-Nya, ilmu tersebut masuk melalui Mata atau Telinga, dan diolah dalam Otak.

Binatang ternak juga mempunyai mata telinga dan otak, bahkan 8 sistem organ pada ternak juga ada pada diri manusia, namun yang membedakan adalah ketika manusia itu hidup dalam petunjuk Ilahi dan dapat membedakan mana yang haq dan batil melalui petunjuk itu. lafaz ini berwazan af'alu افعل dan ia adalah bentuk jamak dari kata adhat الاضحاة yang bermakna "kambing/hewan yang dijadikan kurban”. Lafaz adha bisa dijamakkan lagi menjadi adhohi الاضاحى dan yang seperti ini dalam istilah nahwu disebut dengan nama jam'ul jam'i جميع الجمع/menjamakkan lagi bentuk jamak,

Hewan kurban itu sendiri dalam bahasa arab bisa disebut dengan empat cara (membaca) yaitu adhat, udhhiyyah, idhhiyyah, dan dhohiyyah, Adhat dijamakkan menjadi adha dan masih bisa dijamakkan lagi menjadi adhohiyy. Udhiyyah dijamakkan menjadi adhohiyy. Idhhiyyah juga dijamakkan menjadi adhohiyy. Dhohiyyah dijamakkan menjadi dhohaya, Dengan demikian adhohiyy bisa merupakan bentuk jamak dari adha, udhhiyyah dan idhhiyyah

Jadi idul adha secara harfiah bermakna Hari Raya Berkurban, maksudnya hari raya kaum muslimin di hari tersebut menyembelih hewan kurban dalam rangka bersyukur kepada Allah, Sang Tuan Alam Semesta.

Secara semantik, dari bahasa asalnya, istilah iduladha mempunyai keberhubungan makna dengan istilah-istilah lainnya, diantaranya dengan kata nahr dan zabaha.

Kata nahr diwujudkan sebagai kata kerja perintah yang diletakkan secara paralel dengan kata Sholat pada Surat Al-Kautsar

"Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)."

(Qs. Al-Kautsar 108: Ayat 2)

Secara harfiah, kata nahr berarti menyembelih, mengalirkan darah hewan kurban.

"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu: insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."(Qs. As-Saffat 37: Ayat 102)

Sajian kata zabaha diantara ayat ini dengan bentuk “azbahuka” dalam konteks peribadahan dengan berkurban. Teks ini disajikan dalam Al-Qur'an sebagai transkripsi komunikasi Abraham/Ibrahim dengan putranya, Ismael/Ismail, "azbahuka" merupakan struktur lengkap yang terdiri dari subjek, predikat dan objek. Jika kalimat ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kurang lebih menjadi “aku akan menyembelihmu". Dan ini menjadi momen awal atas munculnya perintah berkurban yang pertama kali.

Abraham/Ibrahim digelar Khalilullah/Kekasih Allah tak hanya disebut dalam Al-Quran, dalam Alkitab sangat banyak menyebut Abraham kekasih Tuhan, maka tak heranlah kita beliau diangkat sebagai nama yang disebut suri teladan yang telah menjadi teladan Nabi dan Rasul sekelas Musa, Isa dan Muhammad. (Perhatikan Qs. 60/4). Tak hanya berhaji dan qurban menjadi teladan Abraham/Ibrahim ada juga berkhitan.

Abraham/Ibrahim meski punya kekayaan yang banyak tak menyurutkan ketaatan dan ketakwaannya kepada Sang Pencipta, Dalam kitab “Misykatul Anwar” disebutkan bahwa konon, beliau memiliki kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta. Riwayat lain mengatakan, kekayaannya mencapai 12.000 ekor ternak, jumlah yang menurut orang di zamannya adalah tergolong milliuner.

Hanya saja proses pengurbanan Abraham pada literatur dalil yang ditafsirkan agama jalur ismail dan israil dipandang berbeda, tapi kalau dicermati dengan baik ada kesamaan adegan yang digambarkan Alkitab pada Kejadian 22:1-18 dan surat As-Saffat 102-108, yakni ketika mendapatkan perintah Allah mengurbankan anaknya melalui mimpi, lalu hendak ditunaikan menyembelih anaknya maka itu digantikan dengan ternak. Inilah proses ujian pada keikhlasan, ketaatan dan ketaqwaan Abraham kepada Allah.

Secara hakiki, Ibadah Qurban adalah pengorbanan, kita hidup dalam pengabdian kepada-Nya harus menyembelih sifat kebinatangan, agar dapat menjalani ujian dari-Nya berdasarkan ilmu yang diajarkan dari-Nya, ilmu tersebut masuk melalui Mata atau Telinga, dan diolah dalam Otak. Binatang ternak juga mempunyai mata telinga dan otak, bahkan 8 sistem organ pada ternak juga ada pada diri manusia, namun yang membedakan adalah ketika manusia itu hidup dalam petunjuk Ilahi dan dapat membedakan mana yang hag dan batil melalui petunjuk itu.

By:

MICHAEL ZAHID ADITIYA

Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...