MEMAKNAI HARI PENGORBANAN
Terminologi
Idul adha sering juga sering disebut lebaran Haji karena
proses wukuf, kadang juga disebut Idul Qurban, Idul Nahr atau hari
penyembelihan qurban.
Agar maknanya dapat kita pahami dengan baik, Mari kita kaji
dari sisi linguistik. Dalam bahasa asalnya (bahasa Arab), istilah idul adha
merupakan gabungan dua kata yaitu عىد dan اضحى. secara harfiah dua
kata ini mempunyai arti masing-masing. Kata عىد "id"
mempunyai arti 'kembali" dan kata اضحى "adha"
mempunyai arti binatang yang disembelih. Adapun uraian lafaz adha الاضحى Secara hakiki, Ibadah Qurban adalah
pengorbanan, kita hidup dalam pengabdian kepada-Nya harus menyembelih sifat
kebinatangan, agar dapat menjalani ujian dari-Nya berdasarkan ilmu yang
diajarkan dari-Nya, ilmu tersebut masuk melalui Mata atau Telinga, dan diolah
dalam Otak.
Binatang
ternak juga mempunyai mata telinga dan otak, bahkan 8 sistem organ pada ternak
juga ada pada diri manusia, namun yang membedakan adalah ketika manusia itu
hidup dalam petunjuk Ilahi dan dapat membedakan mana yang haq dan batil melalui
petunjuk itu. lafaz ini berwazan af'alu افعل dan ia adalah bentuk
jamak dari kata adhat الاضحاة
yang bermakna "kambing/hewan yang dijadikan kurban”. Lafaz adha bisa
dijamakkan lagi menjadi adhohi الاضاحى dan yang seperti
ini dalam istilah nahwu disebut dengan nama jam'ul jam'i جميع الجمع/menjamakkan
lagi bentuk jamak,
Hewan kurban itu sendiri dalam bahasa arab bisa disebut
dengan empat cara (membaca) yaitu adhat, udhhiyyah, idhhiyyah, dan dhohiyyah,
Adhat dijamakkan menjadi adha dan masih bisa dijamakkan lagi menjadi adhohiyy.
Udhiyyah dijamakkan menjadi adhohiyy. Idhhiyyah juga dijamakkan menjadi
adhohiyy. Dhohiyyah dijamakkan menjadi dhohaya, Dengan demikian adhohiyy bisa
merupakan bentuk jamak dari adha, udhhiyyah dan idhhiyyah
Jadi idul adha secara harfiah bermakna Hari Raya Berkurban,
maksudnya hari raya kaum muslimin di hari tersebut menyembelih hewan kurban
dalam rangka bersyukur kepada Allah, Sang Tuan Alam Semesta.
Secara semantik, dari bahasa asalnya, istilah iduladha
mempunyai keberhubungan makna dengan istilah-istilah lainnya, diantaranya
dengan kata nahr dan zabaha.
Kata nahr diwujudkan sebagai kata kerja perintah yang
diletakkan secara paralel dengan kata Sholat pada Surat Al-Kautsar
"Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan
berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)."
(Qs. Al-Kautsar 108: Ayat 2)
Secara harfiah, kata nahr berarti menyembelih, mengalirkan
darah hewan kurban.
"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup
berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku
bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!"
Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan
(Allah) kepadamu: insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang
sabar."(Qs. As-Saffat 37: Ayat 102)
Sajian kata zabaha diantara ayat ini dengan bentuk
“azbahuka” dalam konteks peribadahan dengan berkurban. Teks ini disajikan dalam
Al-Qur'an sebagai transkripsi komunikasi Abraham/Ibrahim dengan putranya,
Ismael/Ismail, "azbahuka" merupakan struktur lengkap yang terdiri
dari subjek, predikat dan objek. Jika kalimat ini diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia, kurang lebih menjadi “aku akan menyembelihmu". Dan ini menjadi
momen awal atas munculnya perintah berkurban yang pertama kali.
Abraham/Ibrahim digelar Khalilullah/Kekasih Allah tak hanya
disebut dalam Al-Quran, dalam Alkitab sangat banyak menyebut Abraham kekasih
Tuhan, maka tak heranlah kita beliau diangkat sebagai nama yang disebut suri
teladan yang telah menjadi teladan Nabi dan Rasul sekelas Musa, Isa dan
Muhammad. (Perhatikan Qs. 60/4). Tak hanya berhaji dan qurban menjadi teladan
Abraham/Ibrahim ada juga berkhitan.
Abraham/Ibrahim meski punya kekayaan yang banyak tak
menyurutkan ketaatan dan ketakwaannya kepada Sang Pencipta, Dalam kitab
“Misykatul Anwar” disebutkan bahwa konon, beliau memiliki kekayaan 1000 ekor
domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta. Riwayat lain mengatakan, kekayaannya
mencapai 12.000 ekor ternak, jumlah yang menurut orang di zamannya adalah
tergolong milliuner.
Hanya saja proses pengurbanan Abraham pada literatur dalil
yang ditafsirkan agama jalur ismail dan israil dipandang berbeda, tapi kalau
dicermati dengan baik ada kesamaan adegan yang digambarkan Alkitab pada
Kejadian 22:1-18 dan surat As-Saffat 102-108, yakni ketika mendapatkan perintah
Allah mengurbankan anaknya melalui mimpi, lalu hendak ditunaikan menyembelih
anaknya maka itu digantikan dengan ternak. Inilah proses ujian pada keikhlasan,
ketaatan dan ketaqwaan Abraham kepada Allah.
Secara hakiki, Ibadah Qurban adalah pengorbanan, kita hidup
dalam pengabdian kepada-Nya harus menyembelih sifat kebinatangan, agar dapat
menjalani ujian dari-Nya berdasarkan ilmu yang diajarkan dari-Nya, ilmu
tersebut masuk melalui Mata atau Telinga, dan diolah dalam Otak. Binatang
ternak juga mempunyai mata telinga dan otak, bahkan 8 sistem organ pada ternak
juga ada pada diri manusia, namun yang membedakan adalah ketika manusia itu
hidup dalam petunjuk Ilahi dan dapat membedakan mana yang hag dan batil melalui
petunjuk itu.
By:
MICHAEL ZAHID ADITIYA