Selasa, 26 November 2024

Dibalik Simbol Langit dan Bumi

 

Manusia adalah makhluk simbol, artinya banyak makna yang bisa menjadi pelajaran baginya dalam mengelola kehidupan di dunia ini. Ketika dia bisa mengambil nilai dibalik simbol tersebut, maka kehidupannya akan selaras dengan kehendak Tuhan yang menciptakan. Sebaliknya dia akan terombang-ambing dalam ketidakpastian, apabila terjebak dengan simbol tanpa mengetahui esensi dibaliknya.

Kitab Suci banyak dihiasi dengan bahasa simbolik, yang hanya bisa dibaca dengan kejernihan akal pikiran. Bahasa ini digunakan untuk menyederhanakan pesan yang kompleks, agar mudah dipahami oleh si penerima pesan. Istilah, kapal Nabi Nuh, Tongkat Nabi Musa, lautan terbelah, langit dan bumi, adalah bahasa simbolik yang menjadi rahasia kehendak dan rencana Tuhan.

Bahasa simbol atau kiasan (metafora) memiliki beberapa fungsi penting, terutama dalam konteks teks-teks agama seperti Al-Qur'an, sastra, dan komunikasi sehari-hari. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan bahasa simbol atau kiasan:

1.    Menyampaikan makna yang mendalam: Simbol atau kiasan memungkinkan suatu ide atau konsep yang kompleks untuk disampaikan dengan cara yang lebih mudah dipahami atau lebih mendalam. Konsep-konsep abstrak atau hal-hal yang sulit dijelaskan secara langsung dapat dijelaskan melalui perbandingan dengan sesuatu yang lebih familiar.

2.    Menumbuhkan pemahaman yang lebih luas: Penggunaan bahasa simbolik sering kali memungkinkan berbagai interpretasi. Hal ini memberi ruang bagi pembaca atau pendengar untuk menggali makna yang lebih dalam dan menemukan pemahaman yang lebih pribadi atau kontekstual.

3.    Menumbuhkan perasaan dan imajinasi: Bahasa simbolik dapat membangkitkan perasaan tertentu atau menggugah imajinasi. Dalam teks-teks agama, ini membantu menggambarkan pengalaman spiritual, keadaan alam semesta, atau hubungan antara manusia dan Tuhan dengan cara yang lebih emosional dan menggugah.

4.    Menghindari penjelasan yang terlalu langsung: Dalam beberapa kasus, bahasa simbol atau kiasan digunakan untuk menggambarkan hal-hal yang tidak bisa diungkapkan secara langsung, seperti hal-hal gaib atau misterius. Dengan simbol, aspek-aspek tersebut dapat disampaikan dengan cara yang lebih hati-hati dan penuh makna.

5.    Meningkatkan daya tarik dan daya ingat: Bahasa simbolik atau kiasan membuat teks lebih menarik dan mudah diingat. Dalam konteks agama, ini membantu ajaran-ajaran tersebut untuk lebih mudah dipahami dan diingat oleh umat.

6.    Menjaga kesucian atau kehormatan: Dalam beberapa tradisi, menggunakan simbol atau kiasan memungkinkan penyampaian ajaran atau pesan yang berkaitan dengan Tuhan atau hal-hal suci tanpa mengurangi kesucian atau kemuliaan topik tersebut. Simbolisme sering kali digunakan untuk menghormati keagungan Tuhan, yang tidak bisa dijelaskan secara langsung dengan kata-kata biasa.

7.    Menyesuaikan dengan konteks budaya dan sosial: Simbolisme sering kali lebih fleksibel karena dapat disesuaikan dengan budaya dan pengalaman audiens. Sebuah simbol atau kiasan yang dipahami di satu tempat atau waktu bisa memiliki arti yang berbeda di tempat atau waktu lain, memungkinkan teks tersebut untuk berbicara kepada berbagai generasi dan budaya.

Secara keseluruhan, penggunaan bahasa simbol atau kiasan adalah cara yang efektif untuk menyampaikan ide yang mendalam, mengkomunikasikan nilai-nilai spiritual, dan menjelaskan hal-hal yang tidak bisa dijelaskan secara literal atau langsung. Dalam konteks Al-Qur'an dan teks-teks agama lainnya, simbolisme berfungsi untuk memperkaya pemahaman umat dan memperdalam pengalaman spiritual mereka.

Langit adalah simbol dari kekuasaan, kebahagiaan dan kemerdekaan, sementara bumi adalah simbol dari ketertindasan, kesengsaraan, dan perbudakan. Secara individual, setiap diri merasakan dinamika kehidupan ini berjalan silih berganti. Dan secara kolektif, peradaban manusia mengalami siklus pergiliran dari simbol langit dan bumi. Ada dimana anda sekarang, dan apa yang anda harus lakukan?, jawabannya ada pada rahasia bahasa simbol yang ada pada alam dan kitab suci. Dan yang menarik hanya orang yang mau berpikir dalam dan berusaha mencari jawaban dengan kejernihan pikiran yang akan diberikan.

Mari kita tafakuri firman Tuhan dalam surat Ali Imran (3) ayat 190 dibawah ini;

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ وَا خْتِلَا فِ الَّيْلِ وَا لنَّهَا رِ لَاٰ يٰتٍ لِّاُولِى الْاَ لْبَا بِ

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,"

Diksi langit dan bumi, siang dan malam adalah bahasa simbol atau kiasan yang hanya mampu dibaca dan dipahami oleh orang yang menggunakan daya pikirnya secara maksimal. Sudahkah saudara melakukannya?...

Penulis:

Michael Zahid Aditya

Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...