Bumi yang indah ini harus rusak dan
menderita karena ulah bodoh/jahiliyah (QS. Al Maidah, 5/50) dan keserakahan
manusia. Allah menciptakan langit dan bumi dengan menyiapkan segala sesuatunya
agar digunakan sebagai kesejahteraan hidup umat manusia tetapi kelaparan dan
penderitaan di mana-mana. Kenapa semua ini terjadi? Apa yang menyebabkan
semua hal ini terjadi?
Agama-agama yang seharusnya mengajarkan
kebaikan dan membawa kampanye kedamaian serta kesejahteraan di atas muka bumi malah
lebih sering melahirkan kebencian dan perpecahan serta menjadi titik singgung
yang menimbulkan perselisihan, pertengkaran dan bahkan peperangan.
# Millah Abraham Sebagai Akar Tunggang Dari
Agama-Agama besar dunia #
Sejarah yang terekam di dalam kitab-kitab
suci menjelaskan secara rinci bagaimana Ibrahim dan keturunannya lah 'yang
menjadi yang terpilih' oleh Tuhan (QS.Al Baqarah, 2/124) untuk menjadi tonggak
utama dari agama-agama (sebagai sebuah tatanan hidup dan kehidupan) yang kita
kenal hari ini, utamanya tiga agama besar yaitu Yahudi, Nasrani dan Islam.
("Bahkan Hindu mengenal Brahma dan Sarasvati" sebagai tokoh utama,
yang entahlah apakah itu merujuk kepada Ibrahim dan Sarah?).
Istri Ibrahim yang pertama adalah Sarah
yang melahirkan Ishak yang memiliki dua anak yakni Essau dan Ya'kub yang
menjadi Bani Israil, melahirkan dua garis keturunan yang menjadi dua agama
besar Yahudi dan Nasrani melalui Musa dan 'Isa, yang kemudian setelah kerusakan
dua kali (QS.Al Isra, 17/4) estafeta keterpilihan itu beralih kepada keturunan
istri kedua Ibrahim, Hagar/Bani Ismail (Matius 21 : 33-44) dengan keturunannya
yakni Muhammad yang menjadi tonggak tegaknya agama yang kita kenal sebagai
Islam di hari ini. Satu keturunan yang lain yang terekam di Kitab Suci adalah
Ketura, akankah keturunannya (Bani Ketura) yang akan mewakili 'kebangkitan'
yang akan mengembalikan kedamaian dan kesejahteraan bumi di millenium ini?
Apakah Ketura itu bermakna Keturunan Nusantara? Dan apakah 'kebangkitan' itu di
Indonesia, secara salah seorang keturunannya bernama 'Medan'? (Kejadian 25
:1-2). Only wait and see atau 'turut serta menyambutnya'?
# Mengapa Millah Abraham? #
Abraham atau Ibrahim dikenal sebagai Bapak
Monotheisme (Tauhid/'Satu'/'Bersatu') yang mengajarkan keturunannya untuk
menjadi yang pertama-tama berserah diri/tunduk patuh (muslim, QS.Al An'am,
6/161-163, QS Al Baqarah, 2/132) apakah relevan jika keturunannya yang
diperintahkan untuk mengikuti Millah Abraham kemudian menjadi musyrik/berpecah
belah? (QS Ar Rum, 30/31-32).
Jadikanlah sejarah yang benar yang terekam
dalam kitab-kitab suci ini untuk menjadi guidance atau pedoman yang akan
menavigasi kesempatan hidup yang hari ini Tuhan anugerahkan kepada kita.
Janganlah berfikir tentang untuk apa kita
hidup atau apa tujuan kita hidup, hanya menurut tolok ukur subyektif (menurut
diri sendiri) bahkan obyektif (menurut orang banyak) ataupun sekedar
ikut-ikutan tanpa ilmu (taklid buta) tetapi berfikir lah "untuk tujuan apa
Allah menciptakan kita"? (tanya Tuhan melalui Kitab Suci sebagai perkataan-perkataanNya).
"Mengkaji dan memahami perjalanan dan
cara hidup Ibrahim dapat menuntun kita untuk berfikir dengan benar tentang
'tujuan Allah menciptakan kita' serta keharusan untuk mengaplikasikannya dalam
hidup dan kehidupan kita" (QS. Ash Shaff, 61/2-3).
Shadaqqallahul 'Adzhiem.
# Ungkap dengan Kitab ; #
1. Apakah Kemusyrikan Itu?
2. Umat Perjanjian
3. Din Tidak Sama Dengan Agama
4. Qolbu, Sudur, Fu'ada, Nafs Diartikan
Hati, Bagaimana Penjelasannya?
5. Apakah Sebenarnya Shirothol Mustaqim
Yang Senantiasa Dimohonkan Sebanyak 17 Kali Atau Lebih Dalam Sehari Semalam?