Hidup itu pilihan, itulah kalimat singkat yang
menggambarkan bahwa apapun yang kita alami saat ini adalah buah dari pilihan.
Sulit atau mudahnya hidupmu saat ini, tergantung daripada keputusan yang
diambil untuk dilakoni. Kebanyakan dari manusia lebih menyukai mengikuti dan
memilih arus mayoritas daripada sebaliknya, mengambil yang minoritas adalah
pilihan yang tidak menarik dan terlalu beresiko untuk dijalankan. Mencari
selamat dengan mengikuti banyak orang lebih mengasyikkan ketimbang menantang
mereka untuk berbeda demi prinsip dan pilihan.
Filosofi "mengikuti arus" sering diartikan
sebagai sikap pasif atau menerima segala sesuatu tanpa banyak pertimbangan atau
usaha untuk mengubahnya. Ini bisa berarti mengikuti kebiasaan, tradisi, atau
pendapat mayoritas tanpa melakukan refleksi atau pertanyaan mendalam.
Dalam konteks tertentu, "mengikuti arus" bisa
dianggap sebagai pilihan yang lebih mudah atau aman, tetapi dalam filosofi yang
lebih mendalam, ini dapat dipandang sebagai penghindaran tanggung jawab atau
ketidakberanian untuk membuat keputusan yang lebih sadar dan berdaya. Namun,
dalam beberapa situasi, mengikuti arus juga bisa berarti membiarkan diri
beradaptasi dengan lingkungan dan mengambil hikmah dari pengalaman, dengan
tetap menghormati nilai-nilai pribadi.
Secara umum, pandangan ini sering kali berkaitan dengan
konsep-konsep seperti konformitas atau aliran pasif dalam kehidupan
sehari-hari. Kepasifan seseorang akan pilihan yang mengubah dan memuliakan
hidupnya, menunjukkan kedangkalan cara berpikir. Menyelami dan menguasai apa yang menjadi
tujuan hidupnya, haruslah dimiliki oleh setiap manusia. Janganlah bersikap
bodoh dan masa bodoh terhadap pilihan hidupmu, karena keuntungan dan
kerugiannya tidak bisa kamu lemparkan kepada orang lain. Semua akibat pilihanmu
kamu lah yang menanggungnya dan bertanggung-jawab atasnya.
Sekali lagi, jangan salah memilih dan mengikuti tanpa dasar
pilihan yang cerdas, hargailah karunia Allah dalam bentuk sarana berpikir yang
telah diberikan. Sebagai peringatan atas ajakan ini, mari kita tafakuri firman
Allah dalam surat Al-An'aam ayat 116 dibawah ini;
وَاِ نْ تُطِعْ اَكْثَرَ مَنْ فِى الْاَ رْضِ يُضِلُّوْكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ اِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِ نْ هُمْ اِلَّا يَخْرُصُوْنَ
"Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini,
niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya
persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan."
Semoga satu ayat ini bisa menggugah kesadaran kita akan
pilihan cerdas dalam hidup ini.
Penulis:
Michael
Zahid Aditya