Ungkapan "Bersatu kita teguh, bercerai kita
runtuh" adalah pepatah dalam bahasa Melayu yang memiliki makna bahwa
persatuan dan kerja sama akan membuat kita kuat dan tidak mudah dihancurkan,
sedangkan perpecahan atau ketidaksepakatan akan menyebabkan keruntuhan atau
kehancuran. Pepatah ini mengajarkan pentingnya bersatu dalam menghadapi
berbagai tantangan dan mencapai tujuan bersama.
Ketika pepatah ini dilaksanakan dengan sebenarnya, maka so
pasti hasilnya akan sesuai dengan harapan. Namun persatuan yang tulus dengan
berlandaskan kesadaran yang sama dan cita-cita yang dicapai bersama, sulit
untuk dijaga dan dipertahankan sampai terpenuhinya sebuah tujuan. Dalam
praktiknya akan selalu ada segelintir orang yang menyimpan pikiran busuk untuk
mencerai-beraikan. Orang yang bermental hipokrit akan hadir untuk menguji
kesetiaan.
Mental hipokrit merujuk pada sikap atau perilaku seseorang
yang tidak konsisten antara apa yang mereka katakan dengan apa yang mereka
lakukan. Seorang yang memiliki mental hipokrit sering mengkritik atau menilai
orang lain atas suatu hal, tetapi mereka sendiri melakukan hal yang sama atau
bahkan lebih buruk. Sikap ini menunjukkan ketidaksesuaian antara nilai-nilai
yang diungkapkan dan tindakan nyata mereka. Dalam konteks sosial, hipokrit sering
kali dianggap sebagai bentuk ketidakjujuran atau kepura-puraan.
Belum lagi orang yang memiliki kemampuan sosial engineering
namun menyalahgunakannya. Social engineering adalah teknik manipulasi
psikologis yang digunakan untuk memanipulasi individu agar memberikan informasi
rahasia atau melakukan tindakan tertentu yang menguntungkan pelaku. Kemampuan
yang istimewa namun dimiliki oleh orang yang bukan ahlinya maka kehancuran lah
akhir dari kisahnya.
Bangsa ini dipenuhi oleh orang yang memiliki mental demikian,
maka sangatlah sulit untuk mewujudkan persatuan sejati. Yang ada hanya
kepentingan-kepentingan yang nampaknya bersatu, padahal sangat bermusuhan.
Sebagai peringatan dari Tuhan mari kita renungkan sejenak
sebuah firman dalam Al-Qur'an di surat Al-Hasyr ayat 14;
لَا يُقَا تِلُوْنَكُمْ جَمِيْعًا اِلَّا فِيْ قُرًى مُّحَصَّنَةٍ اَوْ مِنْ وَّرَآءِ جُدُرٍ ۗ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيْدٌ ۗ تَحْسَبُهُمْ جَمِيْعًا وَّقُلُوْبُهُمْ شَتّٰى ۗ ذٰلِكَ بِاَ نَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُوْنَ
"Mereka tidak akan memerangi kamu (secara)
bersama-sama, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau di balik tembok.
Permusuhan antara sesama mereka sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu
padahal hati mereka terpecah belah. Yang demikian itu karena mereka orang-orang
yang tidak mengerti."
Siapapun yang berinvestasi di negeri ini semua memiliki
kepentingan yang berbeda dan pada akhirnya rakyatlah yang menjadi korban
keserakahan mereka.
Penulis:
Michael
Zahid Aditya