Minggu, 20 Oktober 2024

DEMOKRASI

 

Sebagai tulisan lanjutan dari Sistem Polybius..

Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan politik dipegang oleh rakyat, biasanya melalui pemilihan umum yang bebas dan adil. Dalam demokrasi, setiap warga negara memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui wakil yang mereka pilih.

Demokrasi muncul dari berbagai perkembangan sejarah dan pemikiran politik. Beberapa faktor yang mendorong munculnya demokrasi meliputi:

1.      Perjuangan untuk Kebebasan: Banyak masyarakat berjuang melawan tirani dan otoritarianisme, yang mendorong pencarian sistem pemerintahan yang lebih adil.

2.      Pengaruh Pemikiran Filosofis: Pemikiran dari tokoh-tokoh seperti Plato, Aristoteles, dan lebih kemudian, John Locke dan Montesquieu, membantu membentuk konsep tentang hak asasi manusia dan pemerintahan yang berbasis pada kehendak rakyat.

3.      Revolusi dan Perubahan Sosial: Revolusi seperti Revolusi Prancis dan Revolusi Amerika menandai momen penting dalam sejarah di mana rakyat menuntut hak-hak politik dan partisipasi.

4.      Perkembangan Ekonomi dan Kelas Menengah: Munculnya kelas menengah yang berpendidikan dan lebih sejahtera sering kali menjadi pendorong untuk perubahan politik menuju sistem yang lebih demokratis.

Demokrasi terus berkembang dan bervariasi di berbagai belahan dunia, dengan banyak model dan praktik yang berbeda. Namun pada akhirnya demokrasi bisa ditinggalkan atau mengalami kemunduran karena berbagai alasan, antara lain:

1.      Krisis Ekonomi: Resesi atau krisis ekonomi dapat menyebabkan ketidakpuasan publik dan dorongan untuk mencari alternatif yang dianggap lebih stabil.

2.      Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan: Ketidakpercayaan terhadap institusi pemerintahan yang korup atau tidak transparan dapat mengikis dukungan untuk demokrasi.

3.      Penyebaran Populisme: Pemimpin populis sering memanfaatkan ketidakpuasan rakyat untuk meraih kekuasaan, kadang-kadang dengan cara yang mengikis prinsip-prinsip demokratis.

4.      Konflik Sosial dan Ketegangan Etnis: Ketegangan yang meningkat dalam masyarakat dapat mengarah pada polaritas dan pemisahan, memudarkan kepercayaan pada proses demokrasi.

5.      Tekanan dari Otoritarianisme: Beberapa negara dapat mengalami kudeta militer atau penegakan pemerintahan otoriter yang menghentikan praktik demokrasi.

6.      Kurangnya Pendidikan Politik: Ketidakpahaman masyarakat tentang hak dan tanggung jawab dalam sistem demokrasi dapat membuat mereka lebih mudah terpengaruh oleh ideologi otoriter.

7.      Intervensi Asing: Dalam beberapa kasus, campur tangan luar negeri dapat melemahkan demokrasi, baik melalui dukungan terhadap rezim otoriter atau merongrong proses pemilihan.

Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa demokrasi membutuhkan dukungan dan pemeliharaan yang berkelanjutan agar dapat bertahan. Namun keserakahan akan kekuasaan mengakibatkan rusaknya sistem demokrasi, dan berujung kekacauan sistem yang disebut dengan “Kakistokrasi”. Inilah ujung dari perjalanan “Demokrasi” yang pada akhirnya siklus pemerintahan akan kembali lagi kepada “Monarki”.

Penulis:

Michael Zahid Aditya

Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...