Sabtu, 26 Oktober 2024

Nabi Isa Dan Kemenangan Konsep Kebenaran Kerajaan Allah


Sudah 2000 tahun lebih berlalu kisah Nabi Isa menjadi cerita yang belum terungkap kepermukaan, apakah dia Nabi yang berhasil atau Orang Israel yang terobsesi akan tegaknya Kerajaan Allah?. Jika dia tidak berhasil, mengapa begitu banyak pengikutnya yang mengagungkan dirinya?, Jika dia tidak berhasil mengapa begitu hebat sistem kebersamaan yang dibangunnya?. Jika dia tidak berhasil mengapa begitu semangat penerusnya menyampaikan ajaran yang dibawanya, rela datang ketempat yang terpencil sekalipun demi mewartakan ajarannya?. Menjadi sangat aneh, jika utusan Tuhan bagi umat manusia gagal dalam memperjuangkan misi kebenaran dan kalah dengan misi kejahatan yang datang dari manusia. Silahkan direnungkan segala pertanyaan yang menuntut rasionalitas kita menjawabnya.

Adakah benang merah misi yang dibawa oleh Musa dengan misi yang dibawa oleh Isa Al-Masih atau Yesus?Mengapa Isa atau Yesus harus mangaku sebagai Nabi dan Juru selamat bagi bangsanya?, bukankah sudah ada Nabi Musa sebelumnya?. Adakah sesuatu yang hilang dari apa yang diperjuangkan oleh Musa, sehingga Isa harus berjuang kembali?. Jawaban atas pertanyaan ini menuntut kita untuk berpikir jernih tanpa dilandasi kebencian sektoral yang parsial. Dan tidak ada jawaban yang mutlak kebenarannya, selain datang dari Kitab Suci, mari kita renungkan jawabannya pada surat Al-Baqarah ayat 136:

 

قُوْلُوْۤا اٰمَنَّا بِا للّٰهِ وَمَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَاۤ اُنْزِلَ اِلٰۤى اِبْرٰهٖمَ وَاِ سْمٰعِيْلَ وَاِ سْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَ الْاَ سْبَا طِ وَمَاۤ اُوْتِيَ مُوْسٰى وَعِيْسٰى وَمَاۤ اُوْتِيَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبِّهِمْۚلَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْۖوَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ

"Katakanlah, "Kami beriman kepada Allah, dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan 'Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami berserah diri kepada-Nya."

Sudah begitu jelas ayat ini menjawabnya, bahwa ada hubungan kesinambungan antara ajaran yang dibawa Musa dan Isa dengan ajaran para pendahulunya. Tidak ada perbedaan di antara mereka, karena ajaran yang mereka bawa adalah ketunduk-patuhan kepada Tuhannya. Sebuah ajaran yang terbukti dapat mendamai-sejahterakan alam semesta. Lalu apakah Isa adalah seorang Nabi Bani Israel yang berhasil mewartakan tegaknya Kerajaan Allah?. Kita tidak berpanjang kata, mari temukan jawabannya dalam surat Al-Shaf (61) ayat: 14,

 

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْۤا اَنْصَا رَ اللّٰهِ كَمَا قَا لَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوٰا رِيّٖنَ مَنْ اَنْصَا رِيْۤ اِلَى اللّٰهِۗقَا لَ الْحَـوٰرِيُّوْنَ نَحْنُ اَنْصَا رُ اللّٰهِ فَاٰ مَنَتْ طَّآئِفَةٌ مِّنْۢ بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ وَكَفَرَتْ طَّآئِفَةٌۚفَاَ يَّدْنَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا عَلٰى عَدُوِّهِمْ فَاَ صْبَحُوْا ظٰهِرِيْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana 'Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia, "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikutnya yang setia itu berkata, "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah," lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; lalu Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, sehingga mereka menjadi orang-orang yang menang."

Dengan sangat tegas ayat ini menjelaskan, bahwa Isa dan para pengikut setianya menjadi kaum yang dimenangkan atas apa yang diperjuangkan. Ketika kejahatan saja diberikan kemenangan jika mereka bersekutu (bersatu). Apalagi kebenaran yang sudah pasti perjuangannya direstui oleh Tuhan Semesta Alam. Masihkah kita percaya dengan cerita yang menyudutkan dan merendahkan keberhasilan perjuangan dari hamba pilihan?. Silahkan anda berhak menjawab dengan argumen yang bisa dipertanggung-jawabkan.

 

Penulis:

Michael Zahid Aditiya

Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...