Ketika
Sistem Monarki sudah keluar jalurnya maka terciptalah tiranisme dalam
pemerintahannya, sebuah sistem otoriter yang menzalimi rakyatnya. Kekuasaan
yang memabukkan membuat penjaganya bertindak sewenang-wenang dalam
pemerintahannya.
Sistem
tirani adalah bentuk pemerintahan di mana satu individu atau sekelompok kecil
orang memiliki kekuasaan mutlak dan seringkali menindas hak-hak individu dan
kebebasan masyarakat. Dalam sistem ini, keputusan diambil tanpa melibatkan
suara rakyat, dan kritik terhadap penguasa sering kali dibungkam.
Keburukan
dari sistem tirani antara lain:
·
Penindasan Hak Asasi
Manusia: Kebebasan berbicara, berkumpul, dan berpendapat sering kali dibatasi,
sehingga individu tidak dapat menyuarakan pendapat atau kritik terhadap
penguasa.
·
Kekurangan Akuntabilitas:
Penguasa tidak bertanggung jawab kepada rakyat, sehingga bisa menyalahgunakan
kekuasaan tanpa konsekuensi.
·
Korupsi: Karena kekuasaan
terpusat, kemungkinan terjadinya korupsi meningkat, dan sumber daya sering kali
disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
·
Krisis Kemanusiaan: Banyak
rezim tirani menyebabkan penderitaan massal, baik melalui kekerasan,
pengusiran, maupun kebijakan ekonomi yang merugikan.
·
Stagnasi Perkembangan:
Inovasi dan kemajuan sering terhambat, karena tidak ada ruang untuk ide-ide
baru yang muncul dari masyarakat.
Sistem
tirani pada umumnya menghasilkan ketidakpuasan di kalangan rakyat dan dapat
berujung pada konflik atau revolusi. Ketika seorang raja tidak berlaku adil,
berbagai dampak negatif dapat terjadi, antara lain:
·
Ketidakpuasan Rakyat:
Rakyat akan merasa dirugikan, yang dapat menyebabkan protes, pemberontakan,
atau gerakan oposisi.
·
Ketidakstabilan Sosial:
Ketidakadilan dapat memicu ketegangan di antara berbagai kelompok dalam
masyarakat, meningkatkan konflik sosial.
·
Korupsi dan Penyalahgunaan
Kekuasaan: Ketika raja tidak adil, risiko korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
meningkat, karena kekuasaan tidak diawasi.
·
Pengabaian Kesejahteraan:
Kebijakan yang tidak adil sering kali mengabaikan kebutuhan dasar rakyat,
seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
·
Legitimasi yang Menurun:
Kepercayaan dan dukungan rakyat terhadap raja akan menurun, yang dapat
mengancam kekuasaan dan stabilitas kerajaan.
Dalam
situasi seperti ini, rakyat sering mencari cara untuk menggulingkan atau
mengganti pemimpin yang tidak adil, yang bisa berujung pada perubahan rezim
atau revolusi.
Penulis:
Michael
Z.A