Nabi
Ibrahim Dan Tabir Rahasia Penerus Misi Risalahnya.
Seluruh
agama samawi mengenal sosok Nabi Ibrahim sebagai simbol keimanan dan kesetiaan
atau ketaatan dari ajaran mereka. Dialah
tokoh leluhur dari ajaran spiritual yang sampai hari ini diyakini oleh para
pemeluknya, di kalangan Yahudi dan Nasrani dia dikenal dengan sebutan
"Abraham" sementara di dalam Islam dikenal dengan panggilan
"Ibrahim". Penyebutan panggilan ini menyesuaikan bahasa daerahnya
masing-masing, namun secara makna adalah sama.
Ajaran
yang dibawa Abraham adalah "Monoteisme", sebuah ajaran yang meyakini
hanya ada satu pengabdian seluruh makhluk di alam semesta ini dan di dalam
Islam hal ini disebut dengan "Tauhid". Abraham mempercayai bahwa
keselarasan dan keharmonisan seluruh makhluk hidup di alam semesta ini berkat
prinsip Monoteisme yang berlaku atas mereka. Artinya tidak akan ada
keseimbangan tercipta tanpa hukum Tauhid yang ditetapkan atas Makhluk-Nya.
Abraham
dalam Kitab Suci bermakna "Bapak dari segala bangsa", predikat ini
tidaklah mengada-ada karena seluruh peradaban ajaran manusia setelahnya merujuk
kepada Abraham. Namun yang menjadi pertanyaan besarnya, apakah kemurnian ajaran
Abraham terjamin oleh para pengikut Para Nabi keturunannya?...
Apakah
seorang Ibrahim atau Abraham mewariskan ajaran yang berbeda-beda kepada
keturunannya?...Padahal kita mengetahui perjalanan spiritual Abraham mencari
Tuhannya. Berakhir pada satu titik, yakni kekuasaan yang disaksikannya di alam
semesta ini, terjadi atas satu kekuatan Maha Besar yang menggerakkannya dengan
sistem yang satu. Hasil pencarian jalan kebenaran inilah yang kemudian
diwariskan Abraham kepada keturunannya, Lalu bagaimana kelanjutan daripada
penerusnya?.. Mari kita ikuti lanjutan dari tulisan ini setelahnya.
Penulis:
Michael
Zahid Aditya