Ketidakpuasan rakyat atas Sistem Tirani melahirkan pemberontakan yang
diinisiasi oleh kaum bangsawan, kesamaan visi dan misi membuat mereka melakukan
suatu gerakan penolakan atas sistem yang berkuasa. Hal inilah yang disebut
dengan Sistem Aristokrasi, pada awalnya dianggap baik di zamannya, namun
seiring waktu berjalan kekurangannya mulai ditampakkan. Aristokrasi adalah
bentuk pemerintahan atau sistem sosial yang didominasi oleh kelompok kecil yang
dianggap memiliki status tinggi, biasanya berdasarkan keturunan, kekayaan, atau
pendidikan. Dalam sistem ini, kekuasaan sering kali diwariskan, dan anggota
aristokrasi memiliki hak istimewa dalam masyarakat.
Keuntungan aristokrasi:
- Stabilitas
Sosial:
Struktur hierarkis dapat memberikan stabilitas dan konsistensi dalam
pemerintahan.
- Keahlian dan
Pendidikan:
Anggota aristokrasi biasanya memiliki akses pendidikan yang lebih baik,
sehingga dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi.
- Pengelolaan
Sumber Daya:
Aristokrat sering kali memiliki sumber daya dan kekayaan yang dapat
digunakan untuk pengembangan infrastruktur dan budaya.
- Pewarisan
Tradisi:
Aristokrasi dapat membantu melestarikan budaya dan tradisi melalui
generasi.
Namun, sistem aristokrasi memiliki beberapa keburukan, antara lain:
1.
Keterbatasan Akses:
Kekuasaan terpusat pada sekelompok kecil elit, mengabaikan suara dan kebutuhan
masyarakat luas.
2.
Inequality:
Mendorong ketidaksetaraan sosial, di mana kelas atas memiliki lebih banyak
kesempatan dan sumber daya dibandingkan dengan kelas bawah.
3.
Kekakuan dalam Mobilitas
Sosial: Sulit bagi individu dari kelas bawah untuk naik ke posisi yang
lebih tinggi, sehingga menghambat bakat dan potensi.
4.
Korupsi dan
Nepotisme: Keluarga dan teman-teman dekat aristokrat cenderung lebih
diutamakan dalam hal kekuasaan dan kesempatan, mengarah pada praktik korupsi.
5.
Kurangnya Responsif
Terhadap Rakyat: Penguasa aristokrat mungkin lebih fokus pada
kepentingan pribadi atau kelompok daripada kebutuhan masyarakat umum.
6.
Stagnasi Inovasi:
Dengan dominasi elit yang tidak berubah, bisa menghambat perkembangan dan
inovasi karena kurangnya perspektif baru.
Keburukan-keburukan ini sering kali berkontribusi pada ketidakpuasan
masyarakat dan konflik sosial. Dan pada akhirnya membangkitkan semangat
perubahan pada masyarakat yang dikecewakan, seperti apa bentuk kekecewaan yang
mereka tunjukkan?..., kita akan menikmati pada tulisan berikutnya.
Penulis:
Michael Z.A