Rabu, 23 Oktober 2024

Garis Keturunan Sarah

 

Dalam sejarah kontemporer cerita Abraham dan istrinya hanya dua orang wanita saja yang dikenal pada umumnya, padahal didalam Kitab Suci diceritakan bahwa dia mengambil pula istri yang bernama "Ketura" (Kejadian 25:1). Inilah rahasia terbesar yang belum terungkap secara terang benderang saat ini. Bukan tanpa alasan, kenapa Para istri Abraham tidak diceritakan secara objektif sesuai kondisinya, hal ini berhubungan dengan kepentingan besar dari latar belakang alasan yang disembunyikan demi hegemoni sekelompok orang.

 

Menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada khalayak, akan membahayakan dan mengganggu dominasi kekuasaan yang eksis pada masanya. Untuk itulah strategi yang jitu adalah mengelabui dan menulis sejarah sesuai dengan kepentingan pengusaha yang berkuasa, namun sebaik-baiknya bangkai dibungkus akhirnya akan tercium juga.

 

Kita akan memulai cerita Para istri Abraham dari garis keturunan Sarah, Siti Sarah dikenal sebagai wanita yang memiliki kesabaran yang luar biasa dan sosok yang setia serta memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah. Dia lahir di Ur Kasdim sebuah kota kuno di wilayah Mesopotamia, jika sekarang kita mengenalnya dengan Irak. Sarah lahir dari keluarga terhormat dan memiliki status sosial yang tinggi (bangsawan) tetapi cerita ini tidak banyak diangkat karena keterbatasan literasi yang bersangkutan.

 

Singkat cerita setelah dinikahi oleh Abraham, Sarah baru memiliki anak yang bernama "Ishaq" pada usia 90 tahun sementara Abraham 100 tahun. Ini merupakan karunia dari Tuhan yang diberikan kepada mereka berdua meskipun usianya sudah lanjut. Berkat didikan orang tuanya Ishaq tumbuh sesuai dengan harapan, dan dari pasangan Ishaqlah kemudian lahir salah satunya yang terkenal dalam sejarah bernama Nabi Yakub (Jacob).

 

Dalam perjalanannya Yakub diganti namanya oleh Allah dengan "Israel", bukan tanpa latar belakang dia diganti namanya. Kesetiaan dan ketaatan Yakub terhadap warisan ajaran Abraham membuat dia memiliki predikat ini. Secara etimologi Israel artinya orang yang diperjalankan Tuhan Semesta Alam, artinya dia adalah orang yang diberkati baik dirinya maupun kelak keturunannya (Al-Baqarah (2):124, Kejadian 35:10-12).

 

Kesetiaan Israel atau Yakub kepada Tuhan juga diwariskan kepada anak-anaknya, hal ini bisa kita saksikan pada firman Tuhan dalam Kitab Suci Al-Qur'an ( Al-Baqarah (2): 131) dibawah ini:

 

وَوَصّٰى بِهَاۤ اِبْرٰهٖمُ بَنِيْهِ وَ يَعْقُوْبُۗيٰبَنِيَّ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰى لَـكُمُ الدِّيْنَ فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَ نْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَۗ

 

"Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. "Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 132)

 

Dari pernyataan satu ayat firman Tuhan diatas, kita sudah bisa menyimpulkan bahwa ajaran yang diwariskan Abraham adalah ketunduk-patuhan kepada Tuhan Semesta Alam. Yaqub sudah menyatakan konsistensi dirinya terhadap warisan ajaran yang diterima dari kakek moyangnya, lalu bagaimana dengan keturunan berikutnya?..., Kita akan saksikan pada tulisan berikutnya.

 

Penulis:

 

Michael Zahid Aditya

Serpihan petuah

 Serpihan petuah    Berdasarkan kajian surat Asy Syu'ara' ayat 198 sampai 200  saya berani menyimpulkan bahwa kitalah dari bangsa Nu...